Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia mengemukakan sejumlah berita dari dalam dan luar negeri menjadi sorotan pasar pada hari ini, Selasa (9/6/2015).
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta, dalam risetnya, mengatakan berita yang disoroti tersebut adalah:
Berita global
- Neraca perdagangan China membaik surplusnya ke US$59,49 miliar dari US$34,13 miliar. (Bloomberg)
- Industrial production Jerman membaik ke 0,9% YoY dari -0,4% YoY. (Bloomberg)
Berita domestik
- Bank Indonesia mengatakan rupiah akan menuju titik terlemahnya hingga akhir Juni seiring dengan puncak permintaan dolar. Rupiah akan kembali normal pada kuartal III dan kuartal kuartal IV/2015. Bank Indonesia akan terus berada di pasar untuk menjaga stabilitas rupiah tetapi tidak akan menahan rupiah pada level tertentu. (Bloomberg)
- Menteri Keuangan melihat target pertumbuhan 5,7% di 2015 akan sulit tercapai. Bank Indonesia melihat pertumbuhan ekonomi 2016 akan mencapai 5,4-5,8% YoY. (Bloomberg)
- Bank Indonesia melihat rata-rata rupiah 2016 akan ada di 13.000-13.400, sementara itu inflasi akan berkisar pada 3%-5% YoY. (Bloomberg)
- Minggu depan pemerintah akan menerbitkan peraturan yang membatasi debt-to-equity ratio mulai 2016. (Bloomberg)
- Kementrian ESDM mempertahankan target produksi batu bara 2015 di 425 juta ton. Pembatasan produksi hingga 400 juta ton akan diterapkan pada 2019. (Bloomberg)
- PT Bank Negara Indonesia Tbk. merevisi target kredit yang tadinya ditetapkan sebesar 17% YoY menjadi 14-15% YoY. (Kompas)