Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Izin Reklamasi, Pembangunan Timur Harus Diutamakan

Pemerintah perlu mengutamakan pembangunan Kawasan Timur Indonesia dibandingkan dengan memberi perizinan pembangunan reklamasi di wilayah Jawa.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA— Pemerintah perlu mengutamakan pembangunan Kawasan Timur Indonesia dibandingkan dengan memberi perizinan pembangunan reklamasi di wilayah Jawa.

Guru Besar Kelautan Institut Pertanian Bogor (IPB) Rokhmin Dahuri mengatakan bila pembangunan di wilayah yang sudah padat, seperti Jawa, terus menerus dilakukan dapat menyebabkan ekonomi nasional tidak seimbang.

“Saya kurang begitu happy dengan reklamasi ada di situ dengan sudut ekonomi nasional yang tidak seimbang itu,” katanya saat ditemui Bisnis.com, Senin (8/6/2015).

Dia menambahkan dengan pembangunan wilayah timur, orang-orang akan secara langsung bertransmigrasi ke wilayah tersebut. Dengan demikian, ekonomi nasional pun akan merata.

“Kalau nanti wilayah timur dibangun, tidak perlu ada Kementerian Transmigrasi, nanti orang-orang akan pindah ke sana,” ujarnya.

Rokhmin menambahkan Pulau Jawa berkontribusi sebesar 5,5% wilayah daratan di Indonesia. Namun, jumlah penduduk di wilayah ini mencapai 45% dibandingkan seluruh Indonesia.

“Kalau ini dibanjirin terus, malah ditambah dengan aktivitas pembanguan yang wah di Jawa, maka semakin begini ekonomi Indonesia tidak sehat dan kompetitif,” katanya.

Direktur Jenderal Kelautan, Pesisir, dan Pulau-pulau Kecil (KP3K) KKP Sudirman Saad mengatakan masalah reklamasi dapat diselesaikan dengan penyusunan tata ruang laut.

“Harusnya tata ruang laut harus ada, supaya bisa mastikan bahwa pemanfaatan itu tidak menggangu aktivitas yang lain,” ujarnya.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ihda Fadila

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper