Bisnis,com, JAKARTA - PT Energy Management Indonesia membutuhkan investasi sekitar Rp103 miliar pada tahun ini untuk membangun tujuh proyek konservasi energi.
Ketujuh proyek itu antara lain pabrik wood pallet di Jawa Tengah dan Jawa Timur yang dapat menjadi bahan baku pembangkit energi berbasis biomassa senilai Rp45 miliar, pengolahan air payau menjadi air bersih di Riau dengan investasi Rp15 miliar, serta pembangkit minihidro.
Gunawan Wibisiono, Kepala Divisi Operasi PT Energy Management Indonesia, mengatakan pihaknya sudah memiliki dana segar Rp18 miliar dari hasil penjualan aset perusahaan. Sementara itu, untuk memenuhi kekurangannya, perusahaan BUMN ini akan menggandeng sejumlah perusahaan besar.
“Dana dari investor belum [ada], hanya PPA yang baru komit. Kami butuh investasi Rp103 miliar tahun ini, dari kami sudah ada prepare sekitar Rp18 miliar, masih butuh sekitar Rp80 miliar sekian dari pihak luar ini yang kami harapkan ada yang berminat,” ujarnya.
Menurutnya, investasi fisik ini baru dilaksanakan pada tahun ini, sebelumnya perusahaan BUMN tersebut hanya fokus dibidang jasa, khususnya untuk penghematan energi.
Oleh karena itulah, pihaknya berharap melalui sejumlah proyek konservasi energi, perseroan dapat meningkatkan pendapatan hingga 3 kali lipat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Dari sekitar Rp30 miliar hingga Rp50 miliar menjadi sekitar Rp123 miliar.
PT Energy Management Indonesia (Persero) atau dulu dikenal sebagai PT Koneba (Persero) didirikan pada 1987, adalah badan usaha milik negara yang bergerak dalam bidang konservasi dan manajemen energi.[]