Bisnis.com, JAKARTA— Bank sentral AS akan konsisten untuk menaikkan tingkat bunga akhir tahun ini setelah perbaikan dalam data tenaga kerja dan target inflasi tercapai sehingga meredam kekhawatiran atas pelemahan ekonkmi akhir-akhir ini, menurut sejumlah pejabat.
Gubernur the Fed, Janet Yellen dalam pembicaraannya mengenai prospek ekonomi diperkirakan akan mengakui terjadinya kelesuan ekonomi dalam beberapa bulan pertama tahun ini. Dia juga akan menyoroti pertumbuhan lapangan kerja yang stabil sehingga the Fed akan tetap menaikkan tingakat bunga untuk pertama kalinya dalam kurun hampir sepuluh tahun.
Hasil wawancara dengan para pejabat maupun mantan pejabat bank sentral AS menunjukkan bahwa para pembuat kebijakan tidak butuh banyak bukti bahwa ekonomi bisa bertahan dengan penaikan tingkat bunga tipis pada September. Dengan demkkian pelaku ekonomi punya waktu cukup panjang untuk melakukan penyesuaian diri.
"Kami tidak melihat gangguan signifikan pada sisi tenaga kerja dan kondisi inflasi sepertinya cukup bagus saat ini meski pada kuartal pertama ekonomi lesu,” ujar Jeffrey Fuhrer, senior policy advisor Boston Fed sebagaimana dikutip Reuters, Jumat (22/5/2015).
Sedangkan Alan Blinder, mantan Wakil Gubernur the Fed, mengatakan dirinya benar-benar tidak kaget jika the Fed menaikkan tingkat bunga sebesar 0,25% baik pada September maupun Desember," ujar Blinder, profesor ekonomi pada Princeton University.
Dia menambahkan bahwa dengan demikian the Fed kemudian bisa melihat perkembangan dulu sebelum mengambil langkah berikutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
_1688785820.jpg?w=348&h=261)
