Bisnis.com, SURABAYA - Peritel modern PT Matahari Putra Prima Tbk (Hypermart) tahun ini mengincar pendapatan Rp14 triliun lebih seiring dengan semakin bertambahnya gerai baru dan renovasi 10 gerai yang dilakukan perseroan.
Target tersebut naik dibandingkan dengan pencapaian 2014 sebesar Rp13,59 triliun. Meski bisnis ritel pada kuartal I/2015 sempat merosot akibat faktor perekonomian dan daya beli masyarakat yang turun, tetapi diperkirakan pada semester II/2015 terjadi pertumbuhan penjualan terutama disokong oleh datangnya Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.
Director of Corporate Communications Hypermart, Danny Kojongian mengatakan sepanjang momen Ramadhan dan Lebaran atau terhitung selama 45 hari, Matahari Putra Prima (MPPA) mampu memperoleh pendapatan Rp2,2 triliun pada 2014, dan momen Lebaran tahun ini ditargetkan pendapatannya tercapai Rp3 triliun.
"Kompetisi ritel modern saat ini memang sangat tinggi, hal ini juga yang menjadi dasar mengapa kami gencar ekspansi dan melakukan renovasi 10 gerai dengan konsep G7 (generasi 7) atau display produk yang lebih modern," jelasnya dalam konferensi pers Persiapan Re-Opening Hypermart G7 di PTC, Surabaya, Jumat (22/5/2015).
Adapun dari 10 gerai yang sudah direnovasi dengan konsep G7 adalah Pejaten, Cibubur Junction dan PTC Surabaya. Sisanya akan dilakukan renovasi setelah Lebaran usai yakni du wilayah di Medan, Jakarta, Makassar dan Manado serta kota-kota besar lainnya. Sedangkan penambahan 10 gerai tersebar di seluruh Indonesia akan dilakukan hingga akhir tahun.
"Total gerai Hypermart kami sampai saat ini ada 110 gerai," imbuh Danny.
Dalam melakukan renovasi dan penambahan gerai, MPPA telah menyiapkan investasi total Rp800 miliar yang berasal dari kas internal.
Dia mengatakan meski banyak perubahan design dan display produk, tetapi tidak merubah komposisi produk yang dijual. Barang impor yang dijual selama ini hanya 10%, sedangkan barang-barang lokal 90%.
Danny menambahkan selain memperoleh pendapatan dari Hypermart, MPPA juga dikontribusi oleh market-market berkapasitas kecil tetapi untuk pasar medium ke atas, seperti Foodmart dan Boston serta bisnis wholesale atau grosir.
"Tapi untuk wholesale masih sangat kecil, hanya di Karawaci. Memang pertumbuhan wholesale juga lumayan 10%, tapi bisnisnya tidak bisa digabung dengan supermarket karena berbeda sistem jualnya," imbuhnya.