Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia mengemukakan sejumlah berita dari dalam dan luar negeri menjadi sorotan pasar pada hari ini, Kamis (21/5/2015).
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta, dalam risetnya, mengatakan berita yang disoroti tersebut adalah:
Berita global
- FOMC minutes meeting menyatakan kenaikan suku bunga di Juni akan prematur walaupun beberapa data ekonomi sudah membaik. The Fed juga ingin menghindari volatilitas yang tinggi ketika suku bunga naik sehingga kenaikan tidak akan tiba-tiba dan akan lebih mengikuti panduan yang diberikan dari pertemuan ke pertemuan (Reuters)
- Inflasi produsen Jerman tidak berubah di 0,1% YoY di April (Bloomberg)
Berita domestik
- Kementrian Keuangan mengajukan asumsi makroekonomi untuk RAPBN 2016. Pertumbuhan PDB 5,8—6,2% YoY, defisit anggaran terhadap PDB 1,7—2,1%, inflasi 3%--5% YoY, ICP US$66—U$80/ barel, rupiah 12.800—13.200. Lifting minyak 830.000-850.000 bpd (Bloomberg)
- Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan pemerintah akan menggunakan pinjaman yang ditawarkan oleh Bank Dunia sebesar US$11 miliar sesuai dengan kebutuhannya (Antara)
- Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan menjelang lebaran akan ada peningkatan inflasi sehingga pada kuartal II/2015 dan kuartal III/2015 inflasi tahunan akan berada di kisaran 7% YoY (Bisnis Indonesia)
- BI masih memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2015 akan mendekati batas bawah perkiraan BI yakni 5,4% YoY (Antara)
- BI masih memberikan kesempatan bagi perusahaan-perusahaan milik negara maupun swasta untuk melakukan transaksi lindung nilai dengan bank yang berada di luar negeri hingga Juli 2017 (Bisnis Indonesia)