Bisnis.com,SAMARINDA – Maraknya bisnis jasa perjalanan tour dan travel online di Kalimantan Timur membuat Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Kaltim angkat bicara. Asosiasi meminta masyarakat berhati-hati dalam memanfaatkan jasa online ini.
Ketua DPD Asita Kaltim Eddy Yusuf Assainar mengatakan keberadaan bisnis jasa perjalanan yang dipasarkan melalui media online seperti jejaring sosial dan situs web ini sulit dipantau pelayanannya. Karena itulah, dia meminta masyarakat agar berhati-hati dalam menggunakan jasa perjalanan online ini.
“Masyarakat perlu diingatkan agar berhati-hati, sebab tour travel online itu belum menjadi anggota kami,” katanya, Kamis (21/5/2015).
Eddy mengungkapkan sebagai asosiasi yang menaungi pelaku usaha di bidang jasa tour dan travel, pihaknya berkewajiban memonitor kinerja pelayanan dan fasilitas yang diberikan perusahaan itu kepada konsumen.
Selain itu,sebutnya, ketika perusahaan itu tercatat sebagai anggota Asita, maka dapat dipastikan bahkan perusahaan tour dan travel tersebut adalah perusahaan resmi yang berbadan hukum.
"Sehingga kalau sampai merugikan konsumen, kami bisa minta pertanggungjawabannya," jelasnya.
Hal ini, ungkap Eddy, tidak dapat dilakukan ke perusahaan jasa perjlanan online, sebab perusahaan itu tidak terdaftar sebagai anggota Asita. selain itu, model bisnis ini juga rawan dimanfaatkan untuk merugikan konsumen.
"Kalau sulit dipantau, tentu peluang ke arah itu [merugikan konsumen] juga semakintinggi," ungkapnya.
Lebih jauh, Eddy menyebutkan keberadaan perusahaan jasa online ini tidak terlalu mengganggu bisnis jasa perjalanan anggota Asita. Sebab, menurutnya, anggota Asita lebih dipercaya karena menggutamakan kualitas pelayanan kepada konsumen.