Bisnis.com, JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menggandeng Bank of China untuk mencari investor asal China yang memiliki komitmen kuat dalam merealisasikan investasinya di Indonesia.
Franky Sibarani, Kepala BKPM, mengatakan Bank of China akan memilih perusahaan yang memiliki kapabilitas, untuk mengantisipasi minimnya realisasi komitmen investasi China. Targetnya, pemerintah mampu menjaring investor yang berminat untuk menanamkan modalnya di sektor infrastruktur, kelistrikan, pelabuhan, pertanian, dan maritim.
“Kemarin sudah terkumpul 40 perusahaan yang terjaring. Yang akan dipilih adalah pemain yang reputasinya cukup baik,” katanya di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (20/5/2015).
Franky menuturkan saat ini rasio investasi asal China satu berbanding sepuluh. Hal tersebut yang membuat BKPM mencari pemilik modal yang memiliki komitmen dalam merealisasikan komitmennya.
Menurutnya, melalui kerja sama tersebut Bank of China dapat meningkatkan jumlah kredit yang dikeluarkannya, karena investor yang akan masuk ke Indonesia harus menggunakan skema pendanaan dari bank tersebut.
“Kalau untuk Bank of China itu kan mendapatkan kreditur yang akan investasi di Indonesia. Mereka otomatis menggunakan kredit dari sana,” ujarnya.
Sementara itu, keuntungan yang diperoleh Indonesia adalah peningkatan investasi, terciptanya lapangan kerja, dan penerimaan negara melalui pajak.
Sebelumnya BKPM juga menjalin kerja sama dengan Japan External Trade Organization atau JETRO untuk menarik investor asal negeri sakura itu ke Indonesia.