Bisnis.com, BOGOR - Ketua Kamar Dagang dan Industri Kota Bogor Erik Irawan Suganda meminta Pemkot Bogor transparan dalam hal lelang pengadaan barang, jasa dan konstruksi.
Erik mengatakan pihaknya kerap menemukan proses lelang proyek yang ganjil, seperti membuka lelang seperti membuka prosesnya mepet sehingga tidak diketahui para perusahaan di bawah naungannya.
"Kami dari Kadin Kota Bogor juga sering menerima keluhan bahwa mereka yang bergerak di bidang konstruksi banyak menerima masalah, mulai dari pelayanan hingga proses pelaksanaan lainnya," ujarnya, Rabu (20/5/2015).
Dia meminta Pemkot Bogor agar membuka diri terkait siapa perusahaan yang berhak memenangkan sebuah proyek pengadaan yang dilakukan dinas terkait. Jangan sampai, kata dia, Pemkot melakukan nepotisme yang merekomendasikan perusahaan tertentu.
Saat ini, kata dia, Kadin Kota Bogor memiliki sekitar 25 asosiasi dengan jumlah sekitar 300 anggota. Namun, yang aktif, lanjutnya, hanya sekitar 100 anggota.
"Jadi mereka inilah yang selama ini turut berpartisipasi pada pembangunan Kota Bogor. Dan dalam rangka pelaksanaan proyek di Kota Bogor, kami bentuk satu forum pokja pembangunan yang bernaung di bawah Kadin.
Dia berharap Pemkot Bogor bisa saling berkomunikasi dengan para pengusaha yang bernaung di Kadin. Dengan demikian, ke depannya tidak ada lagi lelang proyek yang diberikan pada pihak tak bertanggung jawab.
Ketua Asosiasi Pengusaha Konstruksi Indonesia Jawa Barat Ian Manurung mengatakan Kota Bogor merupakan salah satu daerah yang paling semrawut ihwal pengadaan lelangnya.
"Setelah saya kunjungi ke berbagai daerah di Jabar, Bogorlah kota yang sama sekali tidak kondusif baik dari cara maupun proses lelangnya," ujar dia.
Kadin Endus Banyak Proses Lelang yang Ganjil di Kota Bogor
Ketua Kamar Dagang dan Industri Kota Bogor Erik Irawan Suganda meminta Pemkot Bogor transparan dalam hal lelang pengadaan barang, jasa dan konstruksi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Miftahul Khoer
Editor : Yusuf Waluyo Jati
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

1 jam yang lalu
Palm Oil Industry: Indonesia Seeks New Export Markets

1 jam yang lalu
AKRA’s Recipe to Boost Growth in 2025
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

11 menit yang lalu
Pengusaha Buka Suara soal Wacana Prabowo Hapus Outsourcing

21 menit yang lalu
Harga Batu Bara Acuan (HBA) Awal Mei 2025 Kompak Naik

36 menit yang lalu
BPS Ungkap Penyebab Nilai Tukar Petani Turun April 2025

57 menit yang lalu
Investasi Masuk RI, 594.000 Tenaga Kerja Terserap Kuartal I/2025
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
