Bisnis.com, JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal optimistis investasi asing terus mengalami pertumbuhan meskipun perekonomian dalam negeri mengalami perlambatan.
Kepala BKPM Franky Sibarani mengatakan sejumlah investor dari China berminat untuk menanamkan modalnya ke Indonesia dengan potensi senilai US$10 miliar atau Rp130 triliun (kurs Rp13.000 per dolar AS). Di antaranya pabrik ban, pabrik mobil, kawasan industri dan industri perkapalan.
"Kemarin ke China lebih dari US$10 miliar total, hampir 10 investasi seperti ban mobil, kawasan industri. Beberapa sudah jadi, seperti ban sudah beli lahan," kata Franky di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (19/5/2015).
Menyikapi tingginya minat investor, harus disikapi oleh BKPM dengan memberikan fasilitas kemudahan bagi investor dalam hal perizinan. Tetapi sayangnya investor masih mengincar lokasi di sekitar Jabodetabek sehingga luar Jawa belum banyak dilirik.
"Yang kita tawarkan di luar Jawa tapi mereka minta di Jawa," ujar Franky.
Investor lain yang menyatakan minat berasal dari Jepang dan Korea seperti pabrik tekstil. Sementara untuk investor Amerika Serikat baru akan dijajaki oleh BKPM pada bulan Juni mendatang. Sejauh ini minat investor negeri Paman Sam masih cukup bagus untuk Indonesia.
Daya tarik Indonesia, lanjut Franky karena pasar yang cukup besar. Apalagi dengan dimulainya komunitas masyarakat ekonomi Asean otomatis investor akan dapa bonus pasar 600 juta penduduk se-Asean yang 40% di antaranya berada di tanah air.