Bisnis.com, JAKARTA--Pembangunan enam ruas jalan tol dalam kota Jakarta diprediksi baru dimulai pada 2016 tahun depan meski telah direncanakan sejak beberapa tahun silam. Pembangunan konstruksi masih terkendala pembebasan lahan.
Direktur Utama PT Jakarta Tollroad Development (JTD) Frans Sunito mengatakan proses pembebasan lahan untuk jalan tol merupakan kewenangan pemerintah pusat, yaitu Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
"Kami sudah menyiapkan desain dan segala kebutuhan infrastruktur, tetapi tidak bisa direalisasikan karena pembebasan lahan belum rampung," katanya setelah melakukan rapat koordinasi di Balai Kota Jakarta, Selasa (19/5/2015).
Dia menyarankan Pemprov DKI sebaiknya terus berkoordinasi dengan KemenPU-Pera. Meski enam ruas jalan tol tersebut berjenis jalan layang (fly over road), Frans menilai Pemprov DKI bertanggung jawab terhadap jalan arteri yang ada di bawah tol.
PT Jakarta Tollroad Development membutuhkan waktu sekitar 2-2,5 tahun untuk pembangunan infrastruktur. Jika pemerintah dapat menyelesaikan pembebasan lahan pada 2016, ruas tol pertama diprediksi rampung pada 2018.
"Target Gubernur DKI Jakarta satu jalan tol selesai sebelum Asian Games," katanya.
Total panjang enam ruas tol dalam kota DKI berkisar 67,74 km dengan sebagian besar melayang diatas tanah, sepanjang jalur sungai dan jalur kereta api.
Pembangunan proyek dibagi menjadi empat tahap, yaitu Ruas Semanan-Sunter-Pulogadung; Duri Pulo-Kemayoran-Kampung Melayu; Ulujami-Tanah Abang; dan Pasar Minggu-Kasablanka.