Bisnis.com, JAKARTA -Gerakan Rakyat Anti Kerusakan Lingkungan Hidup (GERAKLIH) menilai pemilihan pengurus Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun (P3SRS) Apartemen Kalibata City (AKC) yang dilakukan pada Jumat (15/5/2015) penuh rekayasa.
Ketua Umum GERAKLIH menyampaikan PT Prima Buana Internusa (PBI), anak usaha Agung Podomoro diduga mengerahkan masa bayaran untuk memenangkan pemilihan.
“Mereka (pengembang) mengerahkan karyawannya dan juga sejumlah orang bayaran untuk ikut dalam pemilihan P3SRS. Padahal, lembaga ini seharusnya independen, murni merupakan pemilik unit apartemen,” ujarnya saat dihubungi Bisnis.com, Jumat (15/5/2015).
Menurut Kasim, saat ini di lingkungan AKC terdapat dua panitia musyawarah (Panmus) yang akan mempersiapkan pemilihan pengurus P3SRS, yakni versi bentukkan pengembang dan versi murni Komunitas Warga Kalibata City (KWKC).
“Panmus versi pengembang dikepalai Rusli Usman, yaitu mantan Manajer AKC,” tuturnya.
Jika pemilihan pengurus P3SRS Kalibata City versi pengembang ini terus dilanjutkan, dia berpendapat lingkungan AKC akan bergejolak sampai kapan pun.
Alasannya, lembaga tersebut nantinya dapat merekayasa segala putusan, termasuk iuran warga dan juga pajak untuk pemerintah. Hal ini tentu berpotensi menimbulkan konflik yang berkelanjutan.
Sebagai langkah lanjutan, sambung Kasim, pihaknya akan terus membongkar keburukan pengembang, mulai dari masalah pajak, analisis terhadap lingkungan, termasuk dampak pengembangan terhadap masyarakat.
“Dalam pengembangan yang dilakukan oleh swasta, pemerintah perlu mengontrol manfaat dari pajak yang didapat sekaligus manfaat kesejahteraannya untuk masyarakat”.
Dia berharap Pemprov DKI Jakarta mampu bersikap tegas, transparan, dan bekerja untuk membuka semua persoalan. Jangan sampai pemerintah malah mementingkan dirinya ataupun kelompoknya dengan membela oknum tertentu, dan mengesampingkan kebutuhan masyarakat.
Pasalnya, jika pembentukkan P3SRS “boneka” terus berlangsung, maka niat pengembang mengatur aset warga yang nilainya triliunan rupiah akan berjalan lancar.
”Aparat Pemda harus hati-hati. Jangan gara-gara terima recehan, aset warga yang nilainya triliunan malah dikuasai pengembang,” pungkasnya.
Menanggapi tudingan itu, General Manager Kalibata City Evan T. Walllad menuturkan pemilihan Rusli Usman sebagai Ketua Sidang berdasarkan kapasitas dan kompetensinya.
“Kita memilih orang berdasarkan kompetensinya. Dia memang bekerja di Agung Podomoro, tetapi dia juga menjadi pemilik kios. Kemudian, dia lebih tahu tentang AKC, berpengalaman di situ, sehingga dapat menjadi jembatan antara developer, badan pengelola, dan warga,” terangnya saat dihubungi Bisnis.com, Sabtu (17/5/2015) malam.
Dia pun berpendapat pembentukkan P3SRS pada Jumat kemarin sudah sah karena dilakukan sesuai prosedur dan mendapat restu dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.