Bisnis.com, PURWOKERTO - Para petani dan pengrajin gula kelapa di Kabupaten Banyumas masih rentan terbelenggu pelayanan tengkulak dan kreditur informal (rentenir).
Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Banyumas, M. Arsyad Dalimunte mengatakan hingga saat ini kebanyakan para petani dan pengrajin gula kelapa masih memasarkan produk gula kelapa melalui para tengkulak.
Tidak mengherankan, kesejahteraan para pengrajin sulit ditingkatkan. Padahal, Kabupaten Banyumas menjadi sentra gula kelapa nasional.
"Hampir seluruh petani atau pengrajin itu masih terbelenggu tengkulak," ujarnya kepada Bisnis.com, Rabu (13/5/2015).
Arsyad menjelaskan selain menjadi pengumpul, para tengkulak juga penentu harga produk gula kelapa yang akan didistribusikan ke seluruh daerah di Indonesia.
Tidak jarang, para tengkulak sekaligus menjadi kreditur informal yang memberikan pinjaman dana bagi petani dan pengrajin.
"Lembaga keuangan belum ada yang menjangkau. Ini menyulitkan mereka," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel