BIsnis.com, BANDUNG - Para pelaku industri jasa pariwisata di Jawa Barat berkolaborasi menciptakan berbagai program guna memacu pertumbuhan industri pariwisata di provinsi tersebut.
Salah satu program yang rutin digelar di antaranya penyelenggaraan Jabar Travel Exchange (JTX) yang tahun ini akan digelar pada 20-22 Mei 2015, terutama untuk meningkatkan kunjungan dari Singapura, Malaysia dan Thailand.
Ketua Himpunan Pariwisata Indonesia (HPI) sekaligus Ketua Pelaksana Jabar Travel Exchange 2015 Herman Rukmanandi mengatakan para pelaku atau asosiasi seperti Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) Jabar, Asita Jabar, bekerja sama dengan pihak pemerintahan daerah yaitu Disparbud Jabar berusaha melakukan segala upaya untuk mendorong industri pariwisata di Jabar.
"Sejak 17 tahun lalu, kami dari asosiasi merasa JTX ini sangat perlu dan menjadi salah satu cara paling efektif untuk mengajak, memperlihatkan dan mencoba mengadakan bisnis dengan para tour operator baik domestik ataupaun mancanegara," katanya saat konferensi pers JTX 2015 di Bandung, Kamis (6/5/2015).
Dalam pertemuan ini, para seller yang merupakan tour operator baik domestiK maupun luar negeri diharapkan melakukan transaksi bisnis dengan para tour operator yang mengelola perjalanan pariwisata di Jabar.
Meskipun tidak ada data otentik mengenai pertumbuhan wisata khususnya mancanegara, penyelenggaraan JTX setiap tahunnya selalu memberikan pengaruh positif kepada pertumbuhan wisatawan.
“Pariwisata harus ditempatkan sebagai sektor yang penting dan mendapatkan perhatian serius termasuk dari sisi alokasi anggaran promosi khsuusnya untuk promosi di luar negeri, karena pembuat kebijakan sampai saat ini sepertinya masih belum memahami bahwa sektor pariwisata adalah sektor yang paling cepat dan dapat diandalkan dalam mendatangkan devisa.”
Pada tahun ini, lanjutnya, JTX masih akan tetap fokus menyasar pasar wisatawan Jabar seperti dari negara tetangga yaitu Singapura, Malaysia dan Thailand yang saat ini menunjukan tren peningkatan.
Tidak hanya negara-negara yang memiliki penerbangan langsung ke Bandara Husein Sastranegara Bandung sebagai gerbang dari Jabar, tetapi JTX 2015 ini juga menyasar wisatawan dari Negara lain yang penerbangannya masih harus terkoneksi seperti dari Myanmar, Laos, serta dari Benua Eropa yaitu Jerman dan Belanda, dan juga Korea yang masih dalam masa penjajakan.
“Kita terus mencoba pasar Negara-negara yang sudah eksisting dan bahkan baru seperti dari China. Selain itu kita juga sasar pasar domestic karena bagaimanapun kontribusi wisatawan domestic ini memang masih lebih besar seperti dari DKI Jakarta, Bali, Surabaya, Semarang, Medan, dan Pekanbaru. Intinya dari 110 buyer tour operator, kami ingin seimbang antara yang domestic dan mancanegara.”