Bisnis.com, SEMARANG – PT Bank Tabungan Negara Tbk. (Persero) berencana melakukan sejumlah aksi korporasi dan peningkatan kualitas infrastruktur bisnis untuk mendukung program sejuta rumah yang ditetapkan pemerintah.
Direktur Utama Bank BTN Maryono menuturkan perseroan telah memiliki fundamental keuangan yang solid bagi pembiayaan program tersebut. Hingga saat ini, jelasnya, likuiditas Bank BTN diyakini mampu merealisasikan target pemerintah.
“Ini dapat terlihat dari paparan kinerja Bank BTN per 31 Maret 2015 yang secara umum menggambarkan pertumbuhan usaha yang sangat sehat,” ujarnya, Rabu (29/4/2015).
Di samping itu, Maryono menuturkan pihaknya pada tahun ini juga tengah menyiapkan alternatif sebagai dana pendamping perseroan guna mendukung program tersebut. Perseroan akan melakukan aksi korporasi dengan menerbitkan obligasi, negotiable certificate of deposit (NCD) dan pinjaman ke lembaga internasional.
“Kami juga akan melakukan sekuritisasi asset. Jumlahnya sudah pasti akan disesuaikan dengan kebutuhan dan seberapa besar dapat diserap pasar,” tegasnya.
Selain dukungan dana, Maryono mengatakan perseroan telah menyiapkan program 5 SIAP, yakni kesiapan dari sisi SDM, Teknologi, Proses Bisnis, Pendanaan dan Supply Rumah.
“Termasuk dalam hal ini menambah jaringan pelayanan dan proses kredit melalui Griya KPR BTN yang menjadi kepanjangan tangan kantor layanan Bank BTN di daerah-daerah,” jelasnya.
Adapun, per 31 Maret 2015 Bank BTN membukukan aset sebesar Rp149,29 triliun atau tumbuh 9% dibandingkan periode yang sama pada 2014.
Sisi kredit dan pembiayaan juga mengalami pertumbuhan 17% dari Rp102,82 triliun pada 2014 menjadi Rp120,16 triliun pada 31 Maret 2015. Perseroan memproyeksikan penyaluran kredit akan terus tumbuh pada kisaran 12% hiunga akhir tahun ini.
Sedangkan, dana pihak ketiga perseroan tumbuh dari Rp102,28 triliun pada 2014 menjadi Rp109,52 triliun pada 2015.