Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah pusat diharapkan lebih berpihak pada pemanfaatan pupuk organik untuk meningkatkan kualitas pertanian masyarakat.
Bupati Kabupaten Kaur, Bengkulu, Hermen Malik mengatakan pemerintah selama ini sudah cukup banyak menyalurkan dana untuk subsidi pengadaan pupuk anorganik atau pupuk kimia, tetapi hasil pertanian tidak melulu memuaskan.
Menurutnya, lebih efektif bila pemerintah mengalokasikan dana subsidi tersebut untuk pengembangan pengolahan pupuk organik di daerah. Menurutnya, cukup banyak bahan lokal yang dapat dijadikan komposer.
“Rp5 triliun saja dari subsidi itu untuk pengembangan pupuk organik saya pikir hasilnya akan sangat baik, tidak seperti saat ini yang alokasinya mencapai Rp40 triliun untuk anorganik,” katanya, Selasa (28/4/2015).
Menurutnya, sejumlah pertanian saat ini berada pada fase jenuh akibat pemanfaatan bertahun-tahun. Unsur organik dalam tanah sudah sangat minim sehingga berdampak pada rendahnya produktivitas pertanian.
“Mau diberi pupuk kimia berapa banyak pun tidak akan ada gunanya,” katanya.
Pupuk buatan, tuturnya, tidak dapat mengikat bulir tanah sehingga tanah menjadi gampang longsor ketika hujan. Selain itu, kesuburan tanah tidak dadap dipertahankan maupun dipulihkan oleh pemanfaatan pupuk kimia.
“Ini harus kita lakukan sekarang untuk lebih memanfaatkan pupuk organik. Pupuk anorganik itu untuk mendukung saja,” katanya.