Bisnis.com, JAKARTA—Dalam pertemuan bilateral dengan mesir, di sela-sela Konferensi Asia Afrika, pemerintah Indonesia tertarik untuk menggarap pasar potensial Kairo.
Dalam rilis yang dikirimkan oleh Kementerian Luar Negeri, Presiden Joko Widodo mengatakan sebagai salah satu produsen minyak sawit terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi untuk menjalin kerjasama dengan Mesir.
“Peluang pasar impor di mesir saat ini mencapai 700 juta ton per tahun,” demikian tertulis dalam rilis yang dikirimkan Jumat (24/4/2015).
Selain mencoba merambah pasar minyak sawit, dalam pertemuan itu juga pemerintah Indonesia mengundang Kairo untuk menanamkan modalnya, terutama di sektor infrastruktur, seperti pelabuhan laut, bandara, dan jalan tol.
Sementara itu, Perdana Menteri Mesir Mehlab mengharapkan dibentuknya kerjasama peningkatan kapasitas maupun berbagai pengalaman dalam bidang UMKM, pertanian, dan pengurangan subsidi.
Permintaan itu disambut baik oleh Jokowi dan akan ditindaklanjuti secara nyata pada tingkat teknis.
Selain membahas masalah kerjasama dalam bidang ekonomi, kedua negara juga membahas masalah-masalah lain seperti terorisme dan pendidikan.
