Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AP5I: Pengolahan Ikan Budi Daya Harus Digenjot

Pemerintah pusat diminta menguatkan pengolahan ikan budi daya untuk mendongkrak pasar ekspor yang kian bergairah.
Keramba/Ilustrasi
Keramba/Ilustrasi

Bisnis.com, BANDUNG - Pemerintah pusat diminta menguatkan pengolahan ikan budi daya untuk mendongkrak pasar ekspor yang kian bergairah.

Ketua Asosiasi Pengusaha Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan (AP5I) Thomas Dharmawan mengatakan pengolahan ikan yang paling baik tetap berada di sektor budi daya seperti udang dan tilapia.

Dengan demikian, ujarnya, pengolahan ikan budi daya diprediksi terus mengungguli pengolahan ikan dari laut.

"Pengolahan ikan dari laut masih banyak kesulitan, terutama dari segi bahan baku," ujar Thomas kepada Bisnis.com, Kamis (16/4/2015).

Pengolahan ikan dari laut, menurutnya, bahkan menjadi semakin sulit karena adanya moratorium kapal asing dan larangan penggunaan alat tangkap seperti cantrang oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Hal ini menyebabkan pasokan ikan dari nelayan semakin berkurang sebagai bahan baku pengolahan ikan. "Kemungkinan baru tahun depan pengolahan ikan dari laut akan terlihat membaik, itu pun jika kapal Indonesia bisa banyak," ujarnya.

Thomas melanjutkan selain pengolahan ikan budi daya, sebenarnya ada hasil laut yang bisa mengimbangi dampak larangan dari pemerintah tersebut yakni hasil rumput laut.

Menurutnya, pengolahan rumput laut saat ini sangat baik, tetapi sampai sekarang pasarnya masih belum menyeluruh atau kalangan tertentu.

Sementara itu, potensi budi daya rumput laut di Jawa Barat sangat besar tetapi belum digarap secara optimal untuk peningkatan kemakmuran masyarakat setempat.

Selama ini, masyarakat di pesisir pantai Jabar masih mengandalkan perikanan tangkap untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka.

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Jabar Ono Surono mengatakan potensi rumput laut di kawasan ini tersebar di delapan kabupaten yang memiliki pesisir partai.

Pesisir pantai itu antara lain Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Garut, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Indaramayu, Kabupaten Cirebon, dan Kabupaten Subang.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper