Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sebagian Besar Tambang Bangun Pelabuhan & Pembangkit Listrik Sendiri

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said mengatakan persoalan izin dan keterbatasan infrastruktur masih menjadi kendala yang masih dihadapi oleh pengusaha pertambangan.
Menteri Energi dan Dumber Daya Mineral Sudirman Said. Foto:Bisnis/Dwi Prasetya
Menteri Energi dan Dumber Daya Mineral Sudirman Said. Foto:Bisnis/Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA - Sebagian besar pengusaha pertambangan membangun pelabuhan dan pembangkit listrik sendiri untuk mengatasi keterbatasan infrastruktur di dalam negeri.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said mengatakan persoalan izin dan keterbatasan infrastruktur masih menjadi kendala yang masih dihadapi oleh pengusaha pertambangan.

Untuk mengatasi hal tersebut, sebagian pengusaha memilih untuk membangun pelabuhan dan pembangkit listrik sendiri.

“Banyak di antara mereka yang mencari solusi dengan membangun pelabuhan dan pembangkit listrik sendiri meskipun menambah biaya investasinya,” katanya di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (15/4).

Direktur Utama PT Bukit Asam (Persero) Tbk, Milawarma mengatakan pihaknya harus meningkatkan kapasitas pelabuhannya hingga tiga kali lipat untuk meningkatkan daya saing perusahaan.

Menurutnya, perusahaan pertambangan sebenarnya dapat memanfaatkan letak geografis Indonesia yang dekat dengan konsumen utama batu bara. Selama ini, negara-negara di kawasan Asia Pasifik menyerap hingga 80% batu bara yang dihasilkan dunia.

“Kalau perusahaan nasional memiliki pelabuhan dan kapal dengan kapasitas yang sama dengan negara lain, maka kita dapat menjadi patokan harga batu bara yang selama ini mengacu pada index harga batu bara Australia,” ujarnya.

Milawarma menyebut penambahan kapasitas pelabuhan dilakukan agar PTBA dapat bersaing dengan perusahaan batu bara asal Australia.

Dengan letak geografis yang lebih dekat dengan Asia Pasifik, Indonesia dapat menjadi pilihan utama bagi negara konsumen batu bara untuk mendapatkan pasokan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lili Sunardi
Editor : Yusran Yunus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper