Bisnis.com, JAKARTA--Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung oleh PT Jababeka Tbk menyasar segmen kelas atas terlebih dahulu.
Presiden Direktur Jababeka S.D. Darmono menuturkan konsep pengembangan kepada segmen kelas atas telebih dahulu dilakukan untuk menciptakan kehidupan sehari-hari di kawasan berlangsung secara teratur, rapi, dan nyaman.
“Pengembangan kawasan perlu dimulai dari segmen atas dahulu, untuk menciptakan situasi atau kondisi keseharian, baru kemudian segmen menengah dan bawah akan mengikuti. Contohnya Singapura, walaupun masyarakat kita suka buang sampah sembarangan, bila sampai sana juga pasti ikut disiplin tidak buang sampah sembarangan,” ujarnya saat konferensi pers 'Tanjung Lesung, New International Tourist Destination' di Jakarta, Rabu (14/4/2015).
Hal ini berbeda bila pengembangan diarahkan untuk segmen bawah terlebih dahulu. Segmen kelas atas, tutur Darmono, tentunya tidak bisa masuk, sehingga kawasan lebih sulit berkembang secara nilai ekonomi. Selain itu, kenyamanan dan kerapian kawasan juga cenderung lebih sulit diwujudkan.
“Misalnya saja area wisata Pantai Pandeglang, Banten dan situs Candi Borobudur, ataupun lokasi-lokasi wisata lainnnya,”terangnya.
Oleh karena itu, pada kawasan seluas 1.500 hektar tersebut, perusahaan memprioritaskan pengembangan 12.000 kamar hotel, kawasan Marina seluas 100 hektar, dua lapangan golf, dan landasan pacu seluas 10-12 hektar. Masing-masing menelan biaya investasi US$600 juta, US$50 juta, US$30 juta, dan US$3 juta.