Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Realisasi Investasi di Bekasi Rp31,3 Triliun, Tertinggi Se-Jabar

Kabupaten Bekasi memuncaki realisasi nilai investasi se-Jawa Barat pada 2014 dengan mencatatkan total penanaman modal mencapai Rp31,3 triliun dengan rasio 18,7%
Industri otomotif masih memberikan kontribusi cukup signifikan bagi perkembangan investasi di kota Bekasi./Ilustrasi Pabrik perakitan otomotif-Bisnis
Industri otomotif masih memberikan kontribusi cukup signifikan bagi perkembangan investasi di kota Bekasi./Ilustrasi Pabrik perakitan otomotif-Bisnis

Bisnis.com, BEKASI - Kabupaten Bekasi memuncaki realisasi nilai investasi se-Jawa Barat pada 2014 dengan mencatatkan total penanaman modal mencapai Rp31,3 triliun dengan rasio 18,7%

Data realisasi jumlah proyek dan total penanaman modal di Jawa Barat periode Januari-Desember 2014, investasi di Kabupaten Bekasi terbesar berasal dari penanaman modal asing (PMA) Rp24,3 tiliun, sedangan penanaman modal dana negeri (PMDN) Rp6,9 triliun.

Sementara itu, penanaman modal terbesar kedua se-Jawa Barat berada di Kabupaten Karawang dengan nilai investasi Rp25,7 triliun, disusul Kabupaten Purwakarta Rp13,6 triliun dan Kabupaten Sukabumi Rp10,1 triliun.

Muhammad Said, Kepala Sub Bidang Promosi dan Kerjasama Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMPPT) Kabupaten Bekasi mengatakan tren pertumbuhan nilai investasi di Kabupaten Bekasi terus berkembang seiring dengan ketersediaan lahan, letak geografis dan akses yang berada di Kabupaten Bekasi.

Dia menuturkan pada 2013, pemuncak nilai investasi terbesar di Jawa Barat berada di Kabupaten Karawang dengan total nilai investasi mencapai Rp41 triliun, sedangkan Kabupaten Bekasi berada di peringkat kedua dengan nilai Rp22,2 triliun.

"Kami perkirakan akan ada pembukaan pabrik baru di tempat baru yang semakin tinggi. Karena infrastruktur sudah tersedia," ujarnya, Rabu (8/4/2015).

Kendati demikian, imbuhnya, Pemkab Bekasi tetap selektif untuk memberikan izin penanaman modal yang dilakukan calon investor. Seleksi perizinan investasi ini antara lain berkaitan dengan pengolahan masalah limbah lingkungan, air, listrik dan program CSR oleh investor kepada masyarakat setempat.

Biasanya, sambungnya, para calon investor telah memasukkan antisipasi bencana banjir dan limbah akibat industri dalam pengajuan izin.  "Apabila salahi aturan yang diajukan di awal, kami tegas bisa akan kami tutup usahanya."

Dalam laporan tersebut, terdapat lima sektor industri yang mendominasi investasi di Jawa Barat. Sektor tersebut adalah industri kendaraan bermotor dan alat transportasi lain Rp20,4 triliun, perdagangan Rp17 triliun.

Ada pula industri logam, mesin dan elektronika Rp13 triliun, konstruksi Rp13,1 triliun, dan listrik gas dan air yang mencapai total nilai investasi Rp9,6 triliun.

Kelima industri ini berada di dalam kawasan industri berskala besar antara lain MM2100, , Kawasan Industri Jababeka dan Kawasan Industri Terpadu Indonesia-China (Kitic).

Sukmawaty Karnahadijat, Kasubid Pengendalian Investasi BPMPPT Kabupaten Bekasi mengatakan tren pertumbuhan kelima sektor industri tersebut telah terjadi selama lima tahun terakhir dan diprediksi akan terus mendominasi hingga lima tahun mendatang.

Asumsinya, kebutuhan nasional terhadap jenis industri itu masih mengalami peningkatan tiap tahunnya. "Masih akan terus begitu, karena pangsa pasar otomotif dan elektronik di Indonesia masih tinggi."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhamad Hilman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper