Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pencurian Marak, RI Wacanakan Tutup Keran Impor Ikan

Pemerintah tidak akan membuka keran impor ikan untuk mencegah terjadinya fish laundry yang dilakukan kapal asing pencuri ikan di perairan Indonesia.
Ikan tuna/Ilustrasi-Bisnis
Ikan tuna/Ilustrasi-Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah tidak akan membuka keran impor ikan untuk mencegah terjadinya fish laundry yang dilakukan kapal asing pencuri ikan di perairan Indonesia.

Susi Pudjiastuti, Menteri Kelautan dan Perikanan, mengatakan saat ini banyak kapal penangkap ikan yang bergerak menuju perbatasan Papua Nugini dan Timor Leste. Kapal tersebut diketahui milik PT Pusaka Benjina Resources dan PT Dwikarya Reksa Abadi yang telah dicabut izinnya.

“Pada 28 Februari 2015-6 Maret 2015 ada ratusan kapal yang bergerak dari Wanam ke perbatasan Papua Nugini, dan saya beranggapan bahwa itu adalah kapal yang dioperasikan PT Dwikarya Reksa Abadi,” katanya di Kantor Presiden, Selasa (7/4/2015).

Susi menuturkan saat ini ada permintaan impor ikan dari Papua Nugini ke Indonesia oleh pengusaha lokal, karena kekurangan bahan baku. Akan tetapi, pemerintah tidak akan membuka keran impor, karena berpotensi terjadi fish laundry.

Menurutnya, kapal yang bergerak ke perbatasan tersebut tetap mencuri ikan dari perairan nasional, karena hanya perairan Indonesia yang memiliki banyak ikan. Apalagi kapal patroli yang dimiliki aparat keamanan saat ini masih sangat terbatas.

“Ada indikasi rencana pencurian ikan dari Papua Nugini yang mau diimpor ke Indonesia, makanya kami tidak akan berikan izin impor,” ujarnya.

Sebelumnya, sejumlah nelayan meminta izin impor tuna kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan, karna pemberlakuan larangan bongkar muat ikan di tengah laut atau transhipment.

Larangan tersebut menyebabkan sejumlah unit pengolahan ikan yang tidak memiliki kapal kesulitan mendapat bahan baku ikan tuna.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lili Sunardi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper