Bisnis.com, JAKARTA -- Fluktuatifnya harga minyak dan gas dikeluhkan oleh pelaku usaha restoran karena menyulitkan pengelola dalam menyusun anggaran.
Ketua Bidang Restoran Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Soedi Hartono mengatakan kalangan industri saat ini belum siap untuk menjalani harga minyak yang diserahkan kepada mekanisme pasar.
"Naik turun harga itu bikin pusing kami dalam menyusun anggaran," katanya di Jakarta, Senin (6/4/2015).
Seperti diketahui, per 1 April lalu pemerintah telah menaikkan harga elpiji 12 kg senilai Rp8000. Sebelumnya pemerintah juga telah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) dan tarif listrik.
Sebagai konsekuensinya, pengelola restoran akan menaikkan harga makanan. "Menaikkan harga harus kami lakukan tapi tidak bisa semena-mena," ujarnya.
PHRI: Naik Turun Harga Bikin Pusing
Fluktuatifnya harga minyak dan gas dikeluhkan oleh pelaku usaha restoran karena menyulitkan pengelola dalam menyusun anggaran.nn

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Tegar Arief
Editor : Martin Sihombing
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

15 menit yang lalu
RI Mau Bikin Tourism Board, Kalah Cepat dari Singapura-Malaysia

17 menit yang lalu
Dana Pemda di Bank Rp86,85 Triliun, Terendah dalam 4 Tahun

21 menit yang lalu
Mewaspadai Maraknya Penipuan Pengajuan Visa Perjalanan

26 menit yang lalu
Mendag Ungkap PT AEGA Pakai Minyak Goreng Non-DMO untuk Minyakita
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
