Bisnis.com, JAKARTA--Kota Banda Aceh tak hanya dikenal karena keindahan bentang alam dan kekayaan bahari bawah laut, tetapi juga pariwisata syariah.
Terbukti dengan penetapan branding wisata halal, kota yang terletak di utara Pulau Sumatra tersebut mampu menjaring lebih banyak wisatawan mancanegara.
Walikota Banda Aceh Illiza Sa'aduddin Djamal mengatakan pihaknya ingin mengembalikan kejayaan Banda Aceh yang dulu memiliki predikat sebagai salah satu pusat perdagangan dunia. Salah satu langkah yang ditempuh adalah mengedepankan pariwisata sebagai sektor penggerak utama (leading sector).
Walikota Banda Aceh Illiza Sa'aduddin Djamal mengatakan jumlah wisnus datang ke Ibukota Serambi Makkah pada 2014 berkisar 224.589 kunjungan atau naik 20% dibanding pencapaian 2013 yang mencapai 209.589 kunjungan.
Sementara itu, kunjungan wisman naik signifikan dari 5.317 kunjungan pada 2013 menjadi 11.103 kunjungan pada 2014.
"Kunjungan wisman naik sekitar 40% dibanding tahun sebelumnya. Kami kebanjiran wisman asal Malaysia, Brunnei Darussalam, dan beberapa negara Timur Tengah yang ingin beribadah dan melihat jejak-jejak peninggalan sejarah Islam di Banda Aceh," katanya di sela-sela peluncuran "Positioning Kota Banda Aceh Sebagai Pusat Wisata Islami Dunia" di Jakarta, Selasa (31/3).
Dia mengatakan potensi wisata syariah di Banda Aceh sangat besar. Selain sudah memberlakukan hukum islam, Kota Serambi Makkah juga memiliki kekayaan sejarah, budaya, kuliner, hingga arsitektur bernafaskan islam. Semua paket tersebut juga dilengkapi dengan bentang daratan dan lautan mampu memikat wisman untuk datang.
CEO Pacific Asia Travel Association (PATA) Poernomo Siswoprasetijo mengatakan pihaknya akan bekerja sama dengan pemerintah kota Banda Aceh dan Kementerian Pariwisata untuk mengembangkan promosi wisata syariah di kota tersebut.
"Kami melihat Banda Aceh memiliki keunikan dibanding provinsi lain di Indonesia. Perbedaan ini akan kami tonjolkan untuk menarik lebih banyak wisman," katanya.
Selain mematangkan konsep destinasi wisata syariah, Poernomo juga akan memasarkan paket-paket wisata berbasis islami di Banda Aceh ke negara tujuan, misalnya Malaysia, Brunnei Darussalam, Negara Timur Tengah, RRT, dan sebagian negara Eropa.
Dia mengatakan pangsa pasar Banda Aceh tak hanya ditujukan bagi kaum muslim, tetapi wisman secara keseluruhan. Pasalnya, Banda Aceh dan kota-kota di sekitarnya juga memiliki keindahan alam, khususnya wisata bahari.
"Branding Banda Aceh sebagai Kota Islami Dunia harus kuat. selain itu, kami dan pemerintah daerah akan melakukan promosi yang tepat sasaran. Caranya dengan masuk ke buyer (whole seller) yang pas dengan target," pungkasnya.