Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Utilitas Industri Rumput Laut Hanya 60%

Keterbatasan infrastruktur pendukung menyebabkan pelaku industri rumput laut hanya mampu memaksimalkan utilitas produksi hingga 60% atau menyentuh 170.000 ton per tahun.
Petani menjemur rumput laut, di Desa Pitu Singgu, Ma'rang, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, Sulawesi Selatan, Rabu (25/3/2015)./Antara/Sahrul Manda Tikupadang
Petani menjemur rumput laut, di Desa Pitu Singgu, Ma'rang, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, Sulawesi Selatan, Rabu (25/3/2015)./Antara/Sahrul Manda Tikupadang

Bisnis.com, JAKARTA—Keterbatasan infrastruktur pendukung menyebabkan pelaku industri rumput laut hanya mampu memaksimalkan utilitas produksi hingga 60% atau menyentuh 170.000 ton per tahun.

Wakil Ketua Umum Asosiasi Industri Rumput Laut Indonesia (Astruli) Sasmoyo S. Boesari mengatakan keterbatasan infrastruktur yang dimaksud seperti minimnya listrik dan keberadaan air bersih.

“Pabrik rumput laut harus memenuhi kebutuhan air bersih yang banyak, dan tentunya listrik. Seperti di Nunukan, potensinya bagus di sana, akan tetapi listriknya tidak mendukung,” tuturnya seusai bertemu Menteri Perindustrian Saleh Husin, Kamis (26/3).

Saat ini, utilitas produksi industri rumput laut nasional diperkirakan sebesar 60% - 65%  atau sebesar 160.000 ton – 170.000 ton. Padahal, untuk memenuhi kebutuhan nasional paling tidak dibutuhkan 120.000 ton, untuk memenuhi 30 industri pengguna rumput laut.

Sasmoyo mengatakan kebutuhan ekspor lebih besar dibandingkan dengan kebutuhan dalam negeri,  tetapi kinerjanya menurun tiga bulan terakhir. Menurutnya, China sebagai importir rumput laut utama Indonesia mengurangi perdagangan rumput laut akibat hari raya Imlek dan perlambatan ekonomi China.

“Jadi bukan karena masalah bea keluar, karena itu belum terjadi,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper