Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Survei Infid : Selisih Pendapatan Terlalu Timpang

Survei yang dihimpun oleh Infid menunjukkan ketimpangan pendapatan antara rata-rata pekerja berupah minimum dengan reratachief executive officer(CEO) terlalu timpang.
Bantaran Kali Ciliwung/Beritajakarta.com
Bantaran Kali Ciliwung/Beritajakarta.com

Bisnis.com, JAKARTA-- Survei yang dihimpun oleh Infid memperlihatkan ketimpangan pendapatan antara rata-rata pekerja berupah minimum dengan  pendapatan rata-rata chief executive officer(CEO) terlalu timpang.

Pendapatan pekerja dibanding CEO direksi tertinggi mencapai 3.268 kali lipat. Ketimpangan juga terjadi dilihat dari segi gender, yakni perempuan lebih banyak menganggur dengan rerata jumlah pendapatan lebih rendah dibandingkan dengan laki-laki.

Direktur Eksekutif Infid Sugeng Bahagijo mengatakan salah satu faktor utama yang memicu melebarnya ketimpangan adalah kontribusi masyarakat superkaya yang tak proporsional.

Salah satu indikasinya adalah tax ratioyang masih berkutat pada level 12%. Mestinya, dengan pertumbuhan ekonomi dan tingkat pendapatan perkapita saat ini Indonesia sudah bergerak ke kisaran tax ratio15%.

Optimalisasi pajak untuk mengupayakan pembangunan manusia dalam rangka mengurangi ketimpangan terbukti efektif di sejumlah negara. Italia, Inggris, dan Amerika Serikat mencatat praktik tersebut berhasil mengurangi ketimpangan dari kisaran 0,5 menjadi masing-masing 0,33 untuk Italia, 0,35 untuk Inggris, dan 0,4 untuk AS.

Untuk mengatasi ketimpangan, paling tidak ada lima rekomendasi yang diusulkan Infid, yakni menggencarkan kepemilikan perusahaan oleh pekerja melalui program kepemilikan saham, memperkuat sistem jaminan tunai dan sosial bagi masyarakat miskin dan setengah miskin, jaminan kesehatan, pendidikan, dan penerapan pajak progresif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper