Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MISTERI MH370: Diduga Dibajak Rusia, Diarahkan ke Kazakhstan

Informasi terbaru mengungkap pesawat MH370 kemungkinan dibajak. Seorang ahli penerbangan, Jeff Wise, mengatakan Rusia kemungkinan telah membajak pesawat tersebut.

Bisnis.com, JAKARTA - Informasi terbaru mengungkap pesawat MH370 kemungkinan dibajak. Seorang ahli penerbangan, Jeff Wise, mengatakan Rusia kemungkinan telah membajak pesawat tersebut.

Hal ini didasarkan dari pengetahuan yang maju dari Rusia tentang penerbangan. "Seseorang dengan pengetahuan 'canggih' telah membajak data penerbangan Malaysia Airlines MH370," kata Wise seperti dilansir Express pada 17 Maret 2015.

Wise berbicara kepada South China Morning Post, mengatakan pembajak butuh pengoperasian dengan tuntutan teknis yang begitu rumit. Hal tersebut dibutuhkan dukungan negara. "Ini merupakan sebuah konspirasi." Namun ia belum menemukan motif mereka.

Wise menambahkan, tiga orang Rusia berada di atas kapal MH370-dengan satu orang hanya berjarak beberapa meter dari daerah yang mereka butuhkan untuk mengakses dan mengutak-atik data penerbangan.

"Ada tiga orang etnis Rusia kapal MH370. Bagi saya mereka layaknya Liam Neeson dalam filmnya tentang pertempuran di pesawat udara."

Wise mengklaim pembajak Rusia mengambil alih pesawat MH370 lalu diarahkan ke Kazakhstan. "Seperti yang dicurigai sejak awal oleh pihak yang berwenang dalam pencarian pesawat tersebut."

Dia mengatakan ada satu tempat pelarian yang dikenal sebagai Yubileyniy yang pesawat bisa mendarat di atasnya. Adapun Wise pertama kali mulai mencurigai data penerbangan MH370 itu diubah setelah ia melihat informasi BTO dan BFO pesawat tersebut.

Hal ini menunjukkan pesawat tersebut diterbangkan secara perlahan-lahan, mungkin dalam jalur melengkung. "Tapi pengaturan autopilot lebih masuk akal dan membuat pesawat terbang lebih cepat ke arah selatan," kata dia.

Pada tahun 2009, Jeff Wise melalui tulisannya pernah mengungkap teori hilangnya pesawat Prancis Air France 447. MH370 menghilang tanpa jejak bersama 239 orang berada di dalamnya pada penerbangan dari Kuala Lumpur menuju Beijing pada 8 Maret 2014. Setahun sudah pesawat tersebut dalam pencarian, tapi belum ada tanda-tanda akan ditemukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Yusran Yunus
Sumber : Tempo.co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper