Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Targetkan 70 Persen Konsumsi Kertas Jadi Waste Paper

Pemerintah menargetkan 70% kertas yang diserap di pasar dalam negeri bisa diproses menjadi kertas bekas atau waste paper.nnDengan asumsi kertas yang diserap pasar domestik per tahun sekitar 6,2 juta ton maka 70% dari ini setara 4,4 juta ton. Selama ini di dalam negeri baru bisa menghasilkan sekitar 2,5 juta ton kertas bekas, sisanya dibeli dari luar negeri.
Pabrik kertas/Antara
Pabrik kertas/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah menargetkan 70% kertas yang diserap di pasar dalam negeri bisa diproses menjadi kertas bekas atau waste paper.

Dengan asumsi kertas yang diserap pasar domestik per tahun sekitar 6,2 juta ton, maka 70% setara 4,4 juta ton. Selama ini di dalam negeri baru bisa menghasilkan sekitar 2,5 juta ton kertas bekas, sisanya dibeli dari luar negeri.

Direktur Industri Hasil Hutan dan Perkebuhan Kementerian Perindustrian Pranata menyatakan produksi kertas di dalam negeri mencapai 10,4 juta ton pata tahun lalu.

Adapun yang beredar di negeri sendiri hanya 60%, selebihnya diekspor.

"Dari 60% yang untuk dalam negeri itu, 70% diharapkan bisa jadi kertas bekas. Harapan kami pangsa pasar waste paper impor bisa dikurangi. Ini butuh kesadaran masyarakat pisahkan waste paper basah dan kering," tuturnya, di Jakarta, Rabu (18/3/2015).

Suplai kertas bekas penting bagi industri karena separuh dari bahan baku yang dipakai adalah waste paper. Sebetulnya keterbatasan pasokan kertas bekas ini dapat disiasati dengan mencari alternatif bahan baku, misalnya dari kayu kelapa sawit.

 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dini Hariyanti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper