Bisnis.com, JAKARTA--Kawasan industri dipercaya dapat mengatasi tiga masalah dasar yang menghambat perkembangan industri agro, yakni kuantitas, kualitas, dan kontinyuitas bahan baku.
Dirjen Pengembangan Perwilayahan Industri Kementerian Perindustrian (PPI Kemenperin) Imam Haryono mengatakan kuantitas, kualitas, dan kontinyuitas bahan baku terus jadi kendala bagi industri pengolahan nonmigas berbasis agro.
Salah satu penyebabnya adalah tidak ada sentralisasi pengembangan industri tersebut sehingga pengadaan bahan baku lebih mahal. \
Tidak hanya tiga hal di atas, pergerakan harga komoditas pertanian dan perkebunan juga menjadi tantangan tersendiri bagi sektor ini.
“Bahan baku ini berat di industri agro karena industri ini letaknya terpencar-pencar,” katanya, di Jakarta, Rabu (11/3/2015).
Kehadiran kawasan industri agro diharapkan dapat membantu mengatasi empat masalah utama tersebut.
Aktivitas bisnis di sektor pengolahan menjadi tersentralisasi sehingga pengadaan bahan baku bisa lebih efisien dan biaya produksi juga lebih ekonomis.
Terdapat kawasan industri berbasis agro di luar Pulau Jawa ialah Kawasan Industri (KI) Bitung di Sulawesi Utara dan KI Palu di Sulawesi Tengah yang siap dibangun mulai Juni 2015.
Selain dua KI tersebut ada satu proyek kawasan industri yang juga bernuansa agro berlokasi di Kuala Tanjung, Sumatera Utara tetapi ini baru dalam fase masterplan.