Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lima Kementerian Belum Serahkan DIPA APBN-P 2015

Lima kementerian/lembaga belum menyerahkan daftar isian penyelenggaraan anggaran (DIPA) APBN-P 2015 kepada Kementerian Keuangan.
Menko Perekonomian Sofyan Djalil, Menkeu Bambang Brodjonegoro dan Menteri PU Pera Basuki Hadimuljono, di kantor presiden Senin (2/3/2015)/JIBI-Akhirul Anwar
Menko Perekonomian Sofyan Djalil, Menkeu Bambang Brodjonegoro dan Menteri PU Pera Basuki Hadimuljono, di kantor presiden Senin (2/3/2015)/JIBI-Akhirul Anwar
Bisnis.com, JAKARTA--Lima kementerian/lembaga belum menyerahkan daftar isian penyelenggaraan anggaran (DIPA) APBN-P 2015 kepada Kementerian Keuangan. 
 
Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro mengatakan pemerintah menargetkan penerbitan DIPA akan dilakukan pada pertengahan bulan ini. 
 
"Mungkin minggu depan sudah selesai," kata Bambang di kantor Wapres, Rabu (11/3/2015). 
 
Bambang menuturkan dalam rapat kabinet dengan Presiden Joko Widodo pada minggu lalu, sebanyak 50 dari 55 kementerian/lembaga sudah menyelesaikan DIPA. Sedangkan, lima K/L lainnya masih dalam proses penyelesaian DIPA yang disesuaikan dengan APBN-P 2015. Namun Bambang tidak mengungkapkan K/L mana saja yang belum serahkan DIPA. 
 
DIPA dari 55 K/L, lanjutnya, akan dituangkan dalam Peraturan Presiden sebagai payung hukum pelaksanakan program yang telah dianggarkan dalam APBN-P 2015.
 
Bambang menuturkan pihaknya memperkirakan penyerapan anggaran pada kuartal pertama tahun ini masih rendah, karena APBN-P 2015 baru disahkan akhir Februari 2015. Dia pun berharap kementerian dan lembaga mulai melakukan penyerapan anggaran pada kuartal kedua tahun ini.
 
“Setelah dipa keluar, proses lelang untuk proyek yang akan diselesaikan tahun ini harus tuntas pada akhir Maret,” katanya.
 
Bambang menambahkan dalam rapat dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla dibahas soal cara memastikan target penerimaan negara tercapai, belanja sesuai jadwal, dan pembiayaan APBN-P 2015 berjalan dengan mulus. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper