Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HKTI Jabar Khawatirkan Penyusutan Lahan Sawah Berlanjut

Ketua Harian Himpunan Kerukuran Tani (HKTI) Jabar Entang Sastraatmadja mengkhawatirkan produksi padi beberapa tahun ke depan terus menyusut jika alih fungsi lahan pertanian tidak dikendalikan.Tren penurunan lahan pertanian periode 2013-2014 meskipun tergolong sedikit namun bisa berdampak terus berlanjut hingga beberapa tahun ke depan, katanya.
Panen padi/Jibi
Panen padi/Jibi

Bisnis.com, BANDUNG - Ketua Harian Himpunan Kerukuran Tani (HKTI) Jabar Entang Sastraatmadja mengkhawatirkan produksi padi beberapa tahun ke depan terus menyusut jika alih fungsi lahan pertanian tidak dikendalikan.

"Tren penurunan lahan pertanian periode 2013-2014 meskipun tergolong sedikit namun bisa berdampak terus berlanjut hingga beberapa tahun ke depan," katanya.

Entang memaparkan pemerintah pusat harus melakukan intervensi terhadap pemerintah kabupaten/kota agar mereka membuat peraturan bupati/peraturan wali kota yang merupakan turunan dari Peraturan Daerah soal Rencana Tata Ruang dan Wilayah atau Undang-undang mengenai Perlindungan Sawah.

Dia beralasan adanya otonomi daerah membuat kabupaten/kota seenaknya melakukan alih fungsi lahan dengan tidak memperhatikan kondisi lahan pertanian terutama yang produktif.

Kabupaten Bandung yang memiliki jumlah penduduk kurang lebih 3,4 juta jiwa, membutuhkan konsumsi beras per tahun sebanyak 331.615 ton atau setara dengan 519.176 ton GKG.

Kebutuhan tersebut dihitung apabila seorang penduduk memerlukan konsumsi beras sebanyak 96 kiloram per tahun.

"Setiap tahun kebutuhan konsumsi beras penduduk selalu tercukupi bahkan surplus, untuk tahun lalu realisasi produksi padi sebesar 519.886 ton GKG," ujar Bupati Bandung Dadang Naser.

Dilihat dari data itu sebenarnya Kabupaten Bandung sudah surplus padi, bahkan pada 2015 Pemkab Bandung menargetkan sebesar 353.150 ton atau naik sekitar 5% dari 2014.

Dadang menyatakan untuk memenuhi taget produksi padi tahun ini masih dibayangi hambatan yang cukup berat yakni alih fungsi lahan pertanian.

Kendati demikian, alih fungsi lahan pertanian untuk kepentingan yang lain tidak bisa dihindari.

Untuk menghadapi kondisi tersebut, pihaknya mengimbau kepada para petani padi untuk menggunakan pupuk organik.

Dia beralasan dengan menggunakan pupuk tersebut, produktivitas padi akan meningkat di samping harga jual relatif tinggi karena kulitas berasnya sangat bagus.

"Negara Singapura banyak memesan beras jenis ini, pemasarannya sangat terbuka lebar," kata Dadang.

Upaya lain yang telah di tempuh Pemkab Bandung untuk meningkatkan produksi padi menurutnya, dilakukan melalui perbaikan jaringan irigasi, distribusi pupuk dan bibit padi, serta pembentukan brigade pembasmian hama tanaman disetiap kelompok tani.

Guna mendukung kedaulatan pangan tiga tahun mendatang, ditargetkan tahun 2015 memproduksi padi sebesar 508.241 ton GKG.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Herdi Ardia

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper