Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Dorong Petani Cabai Menanam Saat Kemarau

Kementerian Pertanian akan mendorong penanaman cabai di musim kemarau sebesar 30% oleh petani pada tahun ini untuk menstabilkan harga cabai yang fluktuatif.
Petani cabai dipacu untuk menanam sat kemarau guna menekan tingginya harga./JIBI
Petani cabai dipacu untuk menanam sat kemarau guna menekan tingginya harga./JIBI
Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pertanian akan mendorong penanaman cabai di musim kemarau sebesar 30% oleh petani pada tahun ini untuk menstabilkan harga cabai yang fluktuatif.
 
Selama ini, rentang harga cabai terpantau tinggi. Saat paceklik, harga cabai dapat mencapai Rp40.000-50.000 per kg, namun ketika musim panen harga menukik Rp6.500-7.000 per kg di beberapa wilayah.
 
Dirjen Hortikultura Kementan Hasanuddin Ibrahim mengatakan situasi tersebut membuat cabai selalu berkontribusi menyumbang inflasi atau deflasi, seperti yang terjadi pada bulan ini ketika harga cabai turun drastis.
 
Dia mengatakan mayoritas petani masih belum mau menanam cabai saat musim kemarau tiba karena keterbatasan air, akibatnya panen cabai petani serentak terjadi pada musim penghujan yang membuat suplai menjadi berlebih.
 
Ditambah, cabai tidak bisa bertahan dalam waktu yang cukup lama sehingga tidak ada jalan lain bagi petani untuk langsung menjualnya, ketimbang menyimpannya karena akan membusuk.
 
Hasanuddin mengatakan anggaran APBN-P sebesar Rp500 miliar yang disediakan untuk cabai pada tahun ini diharapkan dapat membuat petani memulai tanamnya pada kemarau untuk membuat harga tidak terlalu fluktuatif.
 
“Jadi kita komitmen seluruh bantuan pemerintah untuk cabai harus ditanam saat kemarau,” katanya, seperti dikutip Bisnis, (5/3/2015).
 
Pada tahap awal, pihaknya akan menerapkannya di kawasan percontohan 1.500 ha untuk menggerakan tanam cabai saat kemarau pada tahun ini.
 
Pemerintah juga menyediakan pompa air berkapasitas 10 kali lipat dari luas lahan per ha yang dapat berpotensi mengairi lahan seluas 15.000 ha. Selain itu, pihaknya juga menyediakan instalasi irigasi tetes, plastic perak untuk pencegahan organisme penggangu tanaman dan border benih jagung ramah lingkungan.
 
Dia mengatakan investasi cabai memang terhitung mahal. Satu hektar lahan dapat mencapai Rp60 juta yang berdasarkan biaya mandiri petani tanpa dibantu bank.
 
Hasannudin mengatakan bertanam di musim kemarau akan lebih mengeluarkan banyak biaya tanam, meski demikian dia berharap proyek investasi jangka panjang itu juga akan kembali mensejahterakan petani cabai.
 
“Memang mahal awalnya, tapi ini kan untuk jangka panjang. Dengan ini kita inginkan harga stabil terus di angak Rp20.000-an, misalnya,” katanya.
 
Meski demikian, dia mengatakan gerakan tanam cabai musim kemarau yang baru digagas pada tahun ini tidak akan langsung memberikan dampak yang signifikan terhadap mekanisme produksi di lapangan.
 
“Padi saja sampai tiga kali. Mungkin cabai juga mesti dibantu tiga kali, baru kita optimis harga jadi tidak terlalu naik turun,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Irene Agustine

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper