Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tahun ini Produksi Udang Ditarget 700.000 Ton

Pemerintah menetapkan sasaran produksi udang nasional tahun ini bisa mencapai sekitar 700.000 ton melalui revitalisasi pertambakan dan pemerataan distribusi induk udang ke berbagai sentra produksi.
Panen udang di pertambakan PT Central Pertiwi Bahari di Kecamatan Dente Teladas, Kabupaten Tulang Bawang Lampung. / Bisnis-rustam agus
Panen udang di pertambakan PT Central Pertiwi Bahari di Kecamatan Dente Teladas, Kabupaten Tulang Bawang Lampung. / Bisnis-rustam agus

Bisnis.com, TULANG BAWANG - Pemerintah menetapkan sasaran produksi udang nasional tahun ini bisa mencapai sekitar 700.000 ton melalui revitalisasi pertambakan dan pemerataan distribusi induk udang ke berbagai sentra produksi.

Dirjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan, Slamet Soebjakto mengatakan sasaran produksi tersebut mencakup seluruh jenis termasuk udang galah.

"Utamanya tentu udang vaname dan udang windu," ujarnya saat meninjau budidaya udang PT Central Pertiwi Bahari (CPB) di Kampung Bratasena Adi Warna Kecamatan Dente Teladas Kabupaten Tulang Bawang Lampung, Rabu (4/2/2015).

Slamet menjelaskan tahun lalu total produksi udang vaname diperhitungkan 450.000 ton sedangkan udang windu sekitar 160.000 ton.

Untuk tahun ini produksi udang vaname ditargetkan naik menjadi sekitar 500.000 ton sementara udang windu meningkat hingga 200.000 ton.

Adapun produksi udang galah memang masih relatif kecil meski berbagai upaya peningkatan terus dilakukan KKP.

"Yang jelas secara keseluruhan produksi udang nasional 2015 ditargetkan bisa mencapai 700.000 ton," ujar Slamet.

Pemerintah tetap berkomitmen mengembangkan kapasitas produksi udang vaname dan windu tetapi mulai memperhitungkan pula aspek kelestarian lingkungan.

"Untuk itu kini mulai disusun peraturan menteri tentang budidaya udang yang berkelanjutan termasuk mengakomodasi aspek emisi karbon."

Misalnya saja, setiap 12 kincir air yang digunakan di setiap areal tambak harus diikuti penanaman 14 pohon penghijauan di sekitarnya.

"Masih banyak lagi dan itu semua masih dikaji yang kelak diterbitkan melalui Permen," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rustam Agus
Editor : Yusran Yunus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper