Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pertanian masih menunggu pemetaan dan kesesuaian wilayah yang dapat dijadikan perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Utara dan Tengah oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian Gamal Nasir mengatakan pihaknya tengah berupaya menyediakan lahan perkebunan kelapa sawit seluas 1 juta ha untuk menggerakan ekonomi di wilayah perbatasan Indonesia.
Nantinya, perkebunan tersebut diharapkan terdiri dari pihak swasta dan pemerintah atau BUMN yang berperan sebagai inti, dan masyarakat sekitar yang berperan sebagai plasma.
“Yang penting kesediaan lahannya dulu. Nanti akan ada plasma juga, apakah nanti 60-40 untuk rakyat atau 80-20, kita tunggu setelah ada lahan,” katanya kepada Bisnis, (3/3/2015).
Direktur Eksekutif Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute (Paspi) Tungkot Sipayung mengatakan nilai investasi perkebunan kelapa sawit di Kalimantan berkisar antara Rp50-70 juta per ha saat ini, dengan mempertimbangkan kondisi lahan.
Dia mengatakan pada awalnya modal yang harus digelontorkan investor akan tergolong besar karena hasilnya baru kelihatan maksimal pada tahun keempat atau kelima.
“Tapi karena investasi itu untuk jangka panjang yakni 25 tahun kedepan, ya masih menguntungkan,” katanya.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyatakan pihaknya menawarkan kepada BUMN dan pihak swasta untuk bersama-sama mengembangkan perkebunan tersebut, utamanya investor lokal.