BIsnis.com, BANDUNG - BNP2TKI menggandeng SMK berbasis Pesantren untuk meningkatkan pengiriman tenaga kerja skill ke luar negeri, untuk antisipasi moratorium pengiriam PLRT.
"Kita sambut dengan gembira dan penuh suka cita, keinginan Bapak Presiden (Jokowi) utk menstop pengiriman PLRT pada 2017. Ini berarti peluang bagi alumni SMK untuk mengisi market peluang TKI skilled ke luar negeri," ujar Nusron Wahid Kepala BNP2TKI.
Dia menyampaikan itu dalam temu industri (PPTKIS) dan pengelola TKI formal SMK Berbasis Pesantren se-Jabar di Pondok Pesantren Al Ittifaaq, Ciweday Bandung, Minggu (1/3/2015). Pertemuan ini dilakukan untuk menjajaki potensi pasar tenaga kerja di LN, bagi lulusan SMK.
Menutup PLRT bukan berarti menutup hak dan kesempatan warga negara untuk mendapatkan pekerjaan yang layak, tapi justru ingin mencarikan akses pekerjaan yang jauh lebih layak dan penghasilan lebih tinggi.
Tapi memang faktanya, ada jutaan orang yg hanya lulusan SD dan SMP, yang belum bisa mengakses pekerjaan non PLRT. "Nah itu menjadi PR pemerintah utk meng-upgrade dan up-skill mereka.
Salah satu konsepnya, katanya, dengan meramu kurikulum pokok SMK, untuk bahan pelatihan tapi waktunya singkat, dan kualitasnya sama dengan SMK.
"Saya yakin bisa. Karena itu, kami yakin kalau program upgrading dan up-skill ini jalan, dalam waktu singkat kita bisa mengubah wajah PLRT menjadi TKI trampil dan berpotensi bisa penghasilan tinggi. Tinggal masalah problem bahasa, harus kita genjot dalam program itu nanti. Insya'allah."
Selama ini ada tiga jenis lulusan SMK. Pertama, didedikasikan untuk usaha mandiri. Kedua, ditampung di industri dalam negeri. Ketiga, sisa-sisa dari pada itu.
"Daripada nganggur, kami minta biar kami promosikan sehingga bisa bekerja ke luar negeri, mengisi market TKI trampil." []