Bisnis.com, JAKARTA – Kalangan pengusaha memperkirakan tren produksi dan ekspor karet alam pada 2015 masih turun mengacu pada perkiraan harga yang tak kunjung membaik sampai akhir tahun.
Ketua Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Daud Husni Batari mengatakan belum ada upaya mendongkrak harga karet secara masif oleh pemerintah.
Saat ini, harga karet dunia masih berada dibawah US$1,5 per kg dari harga normal yang seharusnya mencapai US$3 per kg.
Dampaknya, petani lebih memilih untuk menebang pohon kemudian menjualnya atau menanam tanaman lain yang lebih menguntungkan sehingga akan mempengaruhi produksi.
"Kalau kondisi begini terus, dikhawatirkan tambahan produksi terus berkurang ," katanya seperti dikutip Bisnis, Kamis (26/2/2015).
Kementerian Pertanian mencatat produksi karet pada tahun 2014 turun menjadi 3,15 juta ton dari sebelumnya 3,18 juta ton pada 2013.
Hal itu berpengaruh pada penurunan volume ekspor karet hingga 100.000 ton. Tahun lalu, volume ekspor produk karet hanya 2,6 juta ton dari sebelumnya 2,7 juta ton pada 2013.
Daud mengatakan pihaknya telah menyarankan kepada pemerintah untuk menggalakkan hilirisasi dan pemakaian karet dalam negeri juga kepada negara-negara di Asia Tenggara.
Dia mengatakan perdagangan karet dunia masih sangat memerlukan karet, namun tidak mempertimbangkan kebutuhan hidup petani karet sehingga petani menebangi pohon karetnya.
"Sehingga pada waktu nanti demand (permintaan) naik, pohon-pohon karet sudah ditebangi. Lalu bagaimana kita penuhinya?," katanya.
Selain faktor psikologis petani, Daud mengatakan ketidakpastian cuaca juga mempengaruhi produksi karet tahun ini. Pada kuartal I, cuaca penghujan telah menghambat produksi di beberapa wilayah.
Dia mengatakan ekspor normal kuartal I yang pada tahun lalu mencapai 600.000 ton, bisa hanya terealisasi sekitar 450.000-500.000 ton saja akibat ganguan cuaca.
Apalagi, Daud mengatakan pada awal semester II kekeringan dan gugur daun di wilayah selatan Khatulistiwa, mulai dari Riau hingga Kalimantan Selatan juga akan terjadi dan menggangu produksi.
"Jadi tahun ini kami fikir masih turun, faktornya karena keputusasaan petani dan penyebab alam itu sendiri," katanya.
PRODUKSI & EKSPOR KARET : Harga Jatuh, Pengusaha Perkirakan Tren Turun
Kalangan pengusaha memperkirakan tren produksi dan ekspor karet alam pada tahun 2015 masih turun mengacu pada perkiraan harga yang tak kunjung membaik sampai akhir tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Irene Agustine
Editor : Martin Sihombing
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
56 detik yang lalu
Menteri Rosan Paparkan Peluang Investasi di depan 150 Pengusaha Inggris
12 jam yang lalu
Bos Eramet Buka-bukaan Soal RI Batasi Pasokan Nikel
14 jam yang lalu