Bisnis.com, SURABAYA - Presiden Joko Widodo akhirnya menyetujui seluruh usulan Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengenai sejumlah proyek pembangunan angkutan massal dan infrastruktur transportasi di Jatim.
Proyek-proyek tersebut di antaranya perluasan Bandara Internasional Juanda, penambahan kereta komuter, trem, pembangunan double track, dan pembangunan beberapa pelabuhan.
Pakde Karwo, sapaan akrab Soekarwo, seusai rapat tertutup dengan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Negara Jakarta, Rabu (25/2/2015) melalui siaran pers Humas Setdaprov mengatakan, proyek yang menjadi prioritas jangka pendek adalah pembangunan double track dari Surabaya menuju ke Malang, ini karena trafiknya sangat padat dan sering kali terjadi kemacetan.
Proyek lainnya adalah merealisasikan rencana pembangunan angkutan massal di Kota Surabaya, yaitu membangun trem dari terminal Joyoboyo menuju Jembatan Merah, sampai ke Perak. Kemudian membangun monorel dari Keputih, Jl Dr Soetomo hingga ke Lidah Kulon (PTC).
Selain itu, penambahan kereta komuter dari Surabaya-Sidoarjo akan ditambah 3 trem set, Surabaya-Lamongan 2 trem set, dan Surabaya-Mojokerto 2 trem set. Hal ini untuk menggantikan kereta komuter yang saat ini kondisinya sudah rusak dan tidak layak pakai.
Proyek lain yang juga disetujui adalah penambahan kereta komuter jurusan Surabaya-Lawang-Malang-Kota-Kepanjen-Sumber Pucung.
Selain itu, juga telah disepakati bahwa Jatim akan membangun berbagai proyek infrastruktur transportasi massa, yakni pembangunan double track Surabaya-Malang, serta penambahan kereta komuter jurusan Surabaya-Sidoarjo, Surabaya-Mojokerto, dan Surabaya-Lamongan.
Ini untuk mengurangi beban kepadatan di jalan. Anggaran untuk penambahan komuter tersebut sebesar Rp120 miliar.
Usulan lain yang disetujui Presiden Jokowi adalah menghidupkan kembali jalan rel dari Jombang ke Babat-Lamongan-Gresik-Teluk Lamong. Tujuannya agar ke depan bisa dimanfaatkan untuk mengangkut hasil industri dari 980 ha kawasan industri di Jombang.
Pakde Karwo juga mengusulkan reaktivasi rel dari babat ke Tuban untuk mendukung kawasan industri di Tuban, sedangkan usulan proyek jangka panjangnya adalah perluasan bandara Juanda.
Ke depan, bandara yang terletak di Kabupaten Sidoarjo itu akan dikembangkan dengan membangun 2 landasan pacu (runway) yang direncanakan dimulai tahun ini dan ditargetkan rampung 2019.
“Saat ini jumlah penumpang di Bandara Juanda pertahunnya sudah mencapai 17,2 juta penumpang. Sementara itu, kapasitas bandara pada tahun 2014 ini hanya 12,5 juta penumpang. Sehingga kondisi bandara sudah overload,” katanya, Kamis (26/2/2015).
Proyek lainnya adalah pembangunan beberapa pelabuhan, yakni di Probolinggo, Pelabuhan Penyeberangan di Paciran-Lamongan dan penyeberangan di Ketapang-Banyuwangi. Serta penambahan angkutan Perintis Kepulauan di Madura, Bandara Bawean.
Sementara itu, usulan Pakde Karwo untuk menambah 2 kapal perintis yang akan menghubungkan Surabaya-Masalembo-Keramaian-Kalianget-Sapudi-Kangean-Pagerungan- Sapeken-Banyuwangi juga disetujui oleh Jokowi.
“Saat ini ada dua kapal, sehingga satu kapal dari Surabaya ke Banyuwangi atau sebaliknya dengan rute kepulauan itu membutuhkan waktu enam hari. Dengan demikian, tambahan kapal ini akan beroperasi setiap tiga hari sekali disandari kapal,” kata Pakde Karwo.
Presiden Jokowi mengatakan tujuannya mengumpulkan Gubernur DKI, Jabar, dan Jatim dalam rapat pada kesempatan itu adalah untuk menjelaskan rencana pembangunan alat transportasi massa mengenai transportasi massa guna mengatasi kemacetan di tiga provinsi tersebut.