Bisnis.com, BOGOR - Pemeritan Kota Bogor akan mengurangi populasi angkutan kota untuk mengurangi tingkat kemacetan setelah Presiden Joko Widodo pindah kantor di Istana Kepresidenan Bogor.
Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan saat ini ada 3.412 angkot yang beroperasi di pusat kota. Itu pun hanya melayani kurang lebih 40% dari total wilayah kota sehingga masih ada 60% wilayah belum terjamah angkot.
"Pada tahun ini ada penataan angkot," katanya di sela-sela rapat koordinasi wali kota seluruh Indonesia di Istana Bogor, Jumat (20/2/2015).
Penataan angkot yang dimaksud oleh Bima adalah menyebar populasi ribuan angkot ke daerah pinggiran dengan target bisa menjangkau 80% wilayah kota.
Sementara itu di tengah kota dirancang Trans Pakuan untuk memenuhi kebutuhan angkutan rute panjang. Kebijakan pemkot Bogor tersebut bertujuan agar kemacetan dalam kota bisa dikurangi.
Diakui oleh Wali Kota, warga masyarakat khawatir kepindahan Presiden ke Bogor akan menimbulkan kemacetan. Pasalnya tamu Presiden sedikit banyak akan memperngaruhi lalu lintas dalam kota
Jokowi Pindah Bogor, Populasi Angkot Dipangkas
Pemeritan Kota Bogor akan mengurangi populasi angkutan kota untuk mengurangi tingkat kemacetan setelah Presiden Joko Widodo pindah kantor di Istana Kepresidenan Bogor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Akhirul Anwar
Editor : Yusuf Waluyo Jati
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 hari yang lalu