Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Agus BI Puji Pemerintah Kendalikan Inflasi Lewat Manajemen Subsidi

Bank Indonesia mengapresiasi langkah pemerintah dalam pengendalian inflasi nasional pada 2015 melalui reformasi di bidang manajemen subsidi.
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo./Bisnis
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo./Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia mengapresiasi langkah pemerintah dalam pengendalian inflasi nasional pada 2015 melalui reformasi di bidang manajemen subsidi.

Gubernur Bank Indonesia Agus M Martowardojo mengatakan ‎salah satu reformasi subsidi yang sukses dilakukan pemerintah yakni penetapan fix subsidi untuk solar dan menghapuskan subsidi bahan bakar berjenis premiun.

Selain itu, adanya penyetujuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P), rencana infrastruktur, dan program perizinan terpadu satu pintu (PTSP) juga ikut dalam mengendalikan inflasi sepanjang tahun ini.

"Hal itulah yang memutuskan adanya penurunan suku bunga BI atau BI Rate dan deposit facility sebesar 25 bps pada rapat dewan gubernur (RDG) lalu. Kami optimis bisa mencapai target  inflasi 2015 akan sesuai dengan target sebesar 4+-1%," ujarnya di Gedung BI, Jumat (20/2/2015).

BI juga melihat adanya kepastian administered prices seperti elpiji dan listrik yang sebelumnya sempat menimbulkan ketidakpastian.

"Kita melihat ada kepastian karena ada beberapa administered prices yang sebelumnya belum begitu pasti apakah dinaikkan atau tidak tetapi itu kelihatan sudah ada kepastian terkait elpiji dan listrik untuk 400-900 watt, jadi kita melihat sekarang waktu untuk bisa menurunkan BI Rate," terang Agus.

Kendati demikian, bank sentral tetap mewaspadai perkembangam ekonomi global terkait kebijakan normalisasi The Fed, perkembangan ekonomi China, dan penurunan sejumlah harga komoditas.

"Tapi secara umum kondisi pasar kita akan waspada dan tetap kondisinya tight dan waspada," kata Agus.

Seperti diketahui, BI memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan BI atau BI Rate sebesar 25 basis poin yakni di level 7,5% dari sebelumnya 7,75%.

Suku bunga lending facility tetap berada di level 8% dan deposit facility turun sebesar 25 basis poin di level 5,5% dari 5,75%.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper