Bisnis.com, SEMARANG - Klaster tas Kota Semarang terus berupaya menambah jumlah anggota terutama perajin kecil yang hingga saat ini masih terkendala dalam hal pemasaran.
"Melalui seksi kehumasan klaster tas ini kami berusaha untuk melakukan sosialisasi agar anggota bisa tersebar dari seluruh Kota Semarang," kata Ketua Klaster Tas Kota Semarang Claudyna S. Ningrum di Semarang, Kamis (19/2/2015).
Dia menjelaskan para pengurus juga terus menelusuri keberadaan para perajin tas di Kota Semarang, di antaranya di Jalan Petolongan, Pasar Johar, dan kawasan Jatingaleh. "Menurut informasi yang kami terima, di daerah-daerah tersebut banyak sekali terdapat pengrajin tas namun belum terdata oleh pemerintah maupun asosiasi," katanya.
Hingga saat ini, jumlah anggota klaster tas Semarang 38 perajin, diharapkan dengan terus menelusuri keberadaan para perajin maka jumlah anggota bisa bertambah. Pihaknya memastikan dengan menjadi bagian dari Klaster Tas Kota Semarang maka para anggota dapat memperluas cakupan pemasaran mereka.
Ia mengatakan sejauh ini Pemerintah Kota Semarang memberikan dukungan yang baik atas perkembangan industri tersebut. Beberapa program yang sudah dilakukan oleh Pemkot Semarang, di antaranya memberikan pelatihan dan pameran secara gratis kepada para anggota.
Dia mengharapkan dengan semakin banyak anggota klaster tas, jenis produk yang diproduksi oleh para anggota semakin bervariasi. Sejauh ini, beberapa produk tas, di antaranya tas dengan bahan baku limbah salah satunya plastik yang dipadupadankan dengan kulit, karung goni, dan benang rajut.
"Dengan semakin banyak anggota tentu semakin banyak variasi bahan baku tas yang ada di Semarang, ke depan kami ingin agar Semarang ini identik dengan tas," katanya. Dia mengatakan upaya lain pengurus klaster agar produk tas semakin variatif, yaitu memperkaya model.
Hingga saat ini, pihaknya aktif bertukar info dan model dengan perajin tas dari daerah lain, di antaranya Bandung dan Sidoarjo, untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi produk. "Kami harus memperkaya pengetahuan dan informasi, dengan demikian kekurangan yang ada bisa terus diperbaiki," katanya.