Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI RATE Dipangkas, Analis Bicara Dampaknya pada Rupiah

Analis Rangga Cipta dari Samuel Sekuritas menyatakan bahwa penurunan BI Rate dan FASBI Rate masing-masing 0,25% oleh Bank Indonesia jauh lebih awal dari perkiraan.
 Bank Indonesia./Bisnis
Bank Indonesia./Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA— Analis Rangga Cipta dari Samuel Sekuritas menyatakan penurunan BI Rate dan FASBI rate masing-masing 0,25% oleh Bank Indonesia jauh lebih awal dari perkiraan.

Dengan Keputusan itu, dia memperkirakan BI akan mendorong kebijakan moneter yang lebih longgar secara bertahap tahun ini,  dan pada akhirnya memangkas BI Rate pada paruh kedua tahun ini sebesar 0,25%.

Menurutnya, gap yang lebar antara FASBI Rate dan REPO Rate juga mengindikasikan niat BI untuk mendorong pertumbuhan pinjaman. BI memperkirakan pertumbuhan pinjaman akan lebih tinggi pada kisaran 15%-17% tahun ini sebagaimana dikutip, Rabu (18/2/2015).

BI menyebutkan inflasi diperkirakan turun lagi sesuai target. Hal itu menunjukkan bank sentral itu lebih puas kalau penurunan itu melalui penyempitan rasio kecukupan modal (CAD).

Namun demikian, untuk pertama kalinya sejak 13 Juni tahun lalu, laporan kebijakan bulanan BI tidak menyebut apapun soal “Fed rate hike” atau “tapering off”.

Pernyataan itu justru menekankan bahwa BI memperkirakan adanya dampak positif dari pelonggaran kuantitatif oleh Bank Sentral Eropa yang akan dimulai Maret mendatang.

Kondisi itu juga menunjukkan BI sudah menduga bahwa dampak negatif dari penaikan tingkat bunga the Fed secara relatif akan tidak banyak berpengaruh bagi Indonesia.

Dengan adanya nuansa agresif dari bank sentral AS, Rangga memperkirakan akan ada lagi penurunan tingkat bunga tahun ini sedikitnya sebesar 0,25%.

Namun demikian, ujarnya, perlu dicatat bahwa penurunan tingkat bunga akan menurunkan daya tahan rupiah pada saat terjadi guncangan eksternal.

 

Jan15

Feb15

BI Rate (%)

7,75

7,50

Bloomberg Survey (%)

7,75

7,75

FASBI Rate (%)

5,75

5,50

REPO Rate (%)

8,00

8,00

Sumber: Samuel Sekuritas, 2015 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper