Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kampanye Hitam Sawit, Kementan Bilang Petani Kuasai 4,4 Juta Hektare

Riset yang mengarah pada kampanye negatif kelapa sawit akan merusak iklim investasi di Indonesia.
Tandan buah segar kelapa sawit/Bisnis
Tandan buah segar kelapa sawit/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Riset yang mengarah pada kampanye negatif kelapa sawit  akan merusak iklim investasi di Indonesia.

Riset dari LSM yang mengaitkan penguasaan lahan perkebunan kelapa sawit dengan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berupa perampasan lahan, perusakan lingkungan, serta konflik sosial sudah menggangu pengembangan tanaman sawit oleh petani.

“Kelapa sawit memiliki peran besar bagi ekonomi Indonesia. Luas lahan kelapa sawit 10,5 juta hektare, 4,4 juta ha dimiliki oleh petani. Dengan data itu, tidak benar perkebunan kelapa sawit dikuasai perusahaan besar,” ujar Hari Priyono, Sekjen Kementerian Pertanian, Senin (16/2).

Dia menampik riset yang menyebutkan perkebunan sawit dikuasai oleh perusahaa -perusahaan besar.

Data Kementan itu mematahkan riset yang dilakukan LSM yang menyebutkan 25 grup bisnis milik taipan di Indonesia menguasai 5,1 juta ha kebun sawit di Indonesia.

Firman Subagyo, Anggota Komisi IV DPR, menegaskan telah lama komoditas sawit di Indonesia menghadapi gencarnya kampanye hitam dari berbagai penjuru, terutama LSM.

"Jangan langsung percaya dengan riset LSM tersebut, harus dicek lagi bagaimana metodenya, apa saja samplingnya,” ujarnya.

Jika riset itu berbeda dengan data pemerintah, stakeholders bisa melayangkan protes terhadap riset itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper