Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memprediksi defisit transaksi berjalan atau (current account deficit/CAD) Indonesia pada 2015 akan berada di level 3,0%.
"Jadi pada 2015, neraca pembayaran berada di sekitar 3,0% PDB. Itu termasuk adanya akselerasi infrastrutkur," ujar Deputi Senior BI Mirza Adityaswara di Gedung BI, Jumat (13/2/2015).
Dia menuturkan pada kuartal I/2015, CAD Indonesia akan mengalami penurunan dari level 2,81% pada kuartal IV/2014 ke level di bawah 2%.
Kendati demikian, CAD Indonesia akan bergerak naik pada kuartal II hingga kuartal IV tahun ini. "Kuartal II, III, dan IV, CAD Indonesia akan berada di sekitar 2% hingga 3,5% sehingga secara year-on-year 2015 akan 3%. Sama seperti tahun lalu," katanya.
Tahun lalu, CAD Indonesia berada di level 2,95%. Hal itu akibat dari banyaknya impor barang konsumtif yang mendorong penguatan impor Indonesia. Kendati demikian jumlah impor barang konsumtif pada tahun ini akan berkurang.
"Impor barang konsumtif yang banyak tahun lalu sudah terkoreksi. Memang ada akselerasi impor untuk barang produktif untuk peningkatan kapasitas industri jangka panjang. Itu baik untuk indonesia," tutur Mirza.