Bisnis.com, SEMARANG - Salah satu pengembang perumahan di Semarang, The Amaya, tahun ini fokus menyasar konsumen atau pembeli di wilayah pantai utara (pantura) Jawa Tengah seiring dengan relokasi perusahaan ke wilayah ini.
Marketing Communication The Amaya Marsha Marianne mengatakan pembangunan perumahan yang berada di dekat pintu Tol Ungaran Semarang ini telah dimulai sejak Desember 2013.
Dalam kurun setahun ini, ujar Marsha, pembeli yang mendominasi berasal dari Semarang dan sekitarnya. Namun demikian, ada juga pembeli dari Jakarta dan beberapa kota besar lainnya yang sengaja berinvestasi properti di Jateng.
“Tahun ini, kami membidik pasar di pantura. Sudah ada pembeli di Kudus, Demak dan Jepara. Namun, untuk wilayah pantura sisi barat perlu digenjot,” papar Marsya saat ditemui Bisnis, Jumat (13/2/2015).
Pihaknya optimistis penjualan rumah untuk kelas menengah ke atas di Semarang bakal terdongkrak seiring dengan banyaknya pelaku usaha yang berpindah ke wilayah pantura di Jateng.
Hingga saat ini, lahan seluas 3,5 hektare (ha) dimanfaatkan untuk dibangun 139 unit rumah dengan okupansi hingga 70%. Marsha mengatakan tahun ini penjualan bisa tercapai 100% lantaran perumahan dari The Amaya memiliki andalan yakni tersedianya generator central system, untuk menjamin tidak ada pemadaman listrik di kawasan perumahan.
Harga rumah yang ditawarkan, kata dia, sangat terjangkau dengan angka kisaran Rp800 juta hingga Rp1,2 miliar. Adapun luasan tanah 120 meter persegi dengan bangunan 65 meter persegi.
“Rencana kami juga menyediakan sistem sewa, karena beberapa ekspatriat memesan untuk sewa. Tapi sewa ini untuk tahap pembangunan berikutnya,” kata dia.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah Real Estate Indonesia (REI) Kota Pekalongan Jateng Ricsa Mangkulla mengatakan penjualan rumah secara keseluruhan di wilayahnya tahun ini diprediksi mengalami stagnan.