Bisnis.com, BANDUNG—Pemerintah Provinsi Jawa Barat menjadikan tranportasi berbasis rel untuk distribusi barang menjadi prioritas pembangunan di Tanah Priangan, di samping pembangunan jalan tol yang sedang gencar dilakukan.
“Pola distribusi masih door to door. Ketika barang sampai di pelabuhan, kendaraan akan membawa sampai ke depan pabrik atau gudang. Itu sangat riskan karena bergantung pada transportasi berbasis jalan raya,” tutur Staf Ahli Gubernur Jabar Bidang Pembangunan Dicky Saromi seperti dikutip Bisnis, Kamis (12/2/2015).
Dengan kebiasaan angkutan door to door, menurutnya, setiap jalan daerah seolah harus siap dilalui oleh angkutan sebesar dan seberat apapun. Untuk itu, pemprov akan mengupayakan perubahan pola pengantaran tersebut setahap demi setahap.
“Nanti door to door-nya itu bisa ada pilihan angkutan massalnya. Maka nanti beberapa stasiun akan menjadi tempat pengumpulan barang-barang tersebut dengan pergudangannya,” ujarnya.
Saat ini Pemprov Jabar, sambungnya, telah menyelesainya peningkatan double track rel kereta jalur pantai utara (pantura) yang kemudian akan dilanjutkan lintas selatan, serta akan men-short cut kereta Cibungur, Kab.Purwakarta–Tanjungrasa, Kab.Subang.
“Men-short cut dari jalur tengah untuk ke jalur utara, sehingga nantinya transportasi angkutan barang termasuk orang dari Cirebon ke Bandung bisa dilakukan tanpa membebani jalur Pantura yang sudah sangat padat,” kata Dicky.
Dia mengungkapkan untuk revitalisasi beberapa jalur rel kereta api di Jabar, prosesnya baru pada tahap studi. Sementara untuk jalur short-cut,pembebasan lahan serta pembangunan fisik telah dimulai.