Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Marwan Jafar Bertekad Galakkan Program Desa Wisata

Kementerian Desa, Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi mengoptimalkan pengembangan desa wisata, dimana setiap desa didorong untuk menggali dan mengembangkan potensi wisatanya.

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Desa, Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi mengoptimalkan pengembangan desa wisata, dimana setiap desa didorong untuk menggali dan mengembangkan potensi wisatanya.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (DPDT2), Marwan Jafar mengatakan pengembangan desa wisata merupakan langkah strategis untuk mempercepat pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan desa.

"Dana desa yang berasal dari bantuan pusat maupun daerah dapat didayagunakan untuk membiayai pengembangan desa wisata, membenahi obyek wisata atau melakukan promosi wisata untuk meningkatkan kunjungan wisatawan. Semuanya diputuskan melalui musyawarah desa," katanya Kamis (12/2/2015).

Dia menjelaskan jumlah wisatawan yang meningkat secara otomatis akan meningkatkan kegiatan ekonomi di desa tersebut. Wisatawan butuh makan minum, oleh-oleh, suvenir, penginapan, pemandu wisata, transportasi, atraksi, dan kebutuhan wisata lainnya. Hal ini menjadi peluang usaha dan lapangan kerja bagi masyarakat setempat.

"Mereka dapat membuka usaha kuliner, home stay, industri kerajinan rakyat, jasa guide, jasa antar jemput, industri pakaian lokal, jasa atraksi wisata, juga menggerakkan sektor pertanian, perkebunan, peternakan, serta sektor lainnya".

Menurutnya, dampak positif lainnya adalah masyarakat desa tidak tertarik lagi pergi ke kota untuk mencari pekerjaan, karena berbagai peluang kerja dan kesempatan usaha makin terbuka lebar di desa seiring dengan berkembangnya kegiatan wisata di desa.

"Secara otomatis pun akan mengurangi pengangguran, mengurangi urbanisasi, juga dapat menciptakan pemerataan pendapatan yang lebih baik di tingkat masyarakat. Dengan begitu, secara nyata akan mempersempit jurang kesenjangan antarkelompok maupun antarkawasan," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yusran Yunus
Editor : News Editor
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper