Bisnis.com, BANDUNG—Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres Indonesia atau Asperindo Jawa Barat menegaskan distribusi logisitik mengalami gangguan menyusul terjadinya banjir di Jakarta.
Ketua Asperindo Jabar Wayan Wardhana mengatakan banjir yang menyergap 107 titik di Jakarta menyebabkan sekitar 80% distribusi logistik berupa dokumen maupun barang terganggu.
Kendati demikian, hambatan tersebut bukan berarti pengiriman tidak bisa dilakukan. Namun, pengiriman barang mengalami perlambatan dibandingkan saat kondisi Jakarta tidak mengalami banjir.
"Banjir mulai terasa menjadi penghambat sejak tadi malam [Senin/9/2] karena barang yang dikirim untuk Jakarta sulit masuk," kata Wayan kepada Bisnis, Selasa (10/2).
Dia menjelaskan sejumlah gudang yang dimiliki harus penuh sesak oleh barang-barang konsumen yang menggunakan jasa anggota Asperindo, termasuk di bandara pun mengalami penumpukan.
"Selain disimpan di gudang, kami pun membuat simpul di setiap kantor-kantor industri. Dengan demikian barang bisa lebih dekat kepada alamat tujuan," ujarnya.
Menurutnya, apabila banjir terjadi lebih dari 3 x 24 jam, maka Asperindo pusat akan membuat pernyataan kepada publik yang intinya menyampaikan bahwa pengiriman barang akan terganggu dan pengiriman mengalami keterlambatan agar menjadi maklum.
"Memang ada barang-barang kami prioritaskan untuk segera sampai seperti vaksin dan obat. Sedangkan untuk barang jenis lainnya, kami simpan dulu karena bisa jadi si penerima sedang mengungsi," ucapnya.
Secara umum, katanya, akibat banjir yang melanda Jakarta itu omzet yang diterima perusahaan jasa ekspedisi maupun pengiriman barang anjlok hingga 30%.
"Tapi, secara umum kalau pengiriman untuk di wilayah Jabar masih lancar dan belum ada kendala apa-apa," paparnya.
JAKARTA BANJIR 2015: Pengiriman Barang dari Jabar Terhambat
Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres Indonesia atau Asperindo Jawa Barat menegaskan distribusi logisitik mengalami gangguan menyusul terjadinya banjir di Jakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Adi Ginanjar Maulana
Editor : Rustam Agus
Konten Premium