Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan pengurangan usulan subsidi pupuk dalam RAPBN-P tidak akan berpengaruh dengan kegiatan pemupukan petani.
Pasalnya, alokasi pupuk dalam RAPBN-P hanya ditujukan untuk satu paket perbaikan irigasi seluas 1,1 juta ha dalam skala nasional.
“Di sana butuh dryer (pengering padi), combined harvester (mesin pasca panen), jadi kami disisihkan Rp280 miliar untuk pengadaan itu. Serta bagus ada pengembangan komoditas lain, tapi kita tetap ada fokus utamanya (swasembada padi, jagung dan kedelai),” katanya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IV DPR, Senin (9/2/2015).
Dia mengatakan pengurangan usulan anggaran tersebut tidak akan mengurangi sasaran yang ingin dicapai pemerintah dalam mendukung swasembada padi, jagung dan kedelai mengingat kebutuhan subsidi pupuk nasional telah disetujui sebesar 9,55 juta ton dengan anggaran mencapai Rp28,6 triliun dalam APBN tahun anggaran 2015.
Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui usulan sementara relokasi Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan 2015 sebesar Rp 16,9 triliun dengan catatan tidak ada perubahan besar dalam rapat Badan Anggaran.
Dalam usulan itu, subsidi pupuk yang disetujui turun menjadi Rp 2,08 triliun dari sebelumnya Rp2,33 triliun. Realokasi sebesar Rp230 miliar diberikan untuk pengembangan kakao berkelanjutan dan komoditas strategis lainnya sebesar Rp1,43 triliun.