Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PERSEPSI BISNIS: Ini Sektor-sektor Ekonomi Indonesia yang Terpuruk

Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja mengumumkan Indeks Tendensi Bisnis (ITB) dan Indeks Tendensi Konsumen (ITK) sama-sama jatuh.n
Industri manufaktur yang diharapkan menjadi tumpuan Indonesia juga terperosok ke level 103,08./Ilustrasi Industri Baja-Bisnis
Industri manufaktur yang diharapkan menjadi tumpuan Indonesia juga terperosok ke level 103,08./Ilustrasi Industri Baja-Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja mengumumkan Indeks Tendensi Bisnis (ITB) dan Indeks Tendensi Konsumen (ITK) sama-sama jatuh.

ITB dilaporkan jatuh ke kisaran 104,07 pada kuartal IV/2014 dari 107,24 pada kuartal sebelumnya. Sementara itu, ITK terjun dari 112,44 ke level 107,62 pada periode yang sama.

Dari sisi bisnis per sektor, pertambangan dan penggalian menjadi yang paling terpuruk dengan skor 92,06, disusul oleh agribisnis terutama pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan dan tergerus paling dalam, dari 105,85 pada kurartal III/2014 menjadi 97,61.

Industri manufaktur yang diharapkan menjadi tumpuan Indonesia juga terperosok ke kisaran 103,08.

Di sisi lain, skor persepsi tertinggi dicapai oleh keuangan, realestat dan jasa perusahaan sebesar 107,22 dan satu-satunya sektor yang mengalami peningkatan adalah listrik, gas dan air bersih yang mencapai 104,40 dari kuartal sebelumnya 103,92.

Untuk komponen pembentuk ITB, variabel pendapatan usaha menjadi yang tertinggi dengan 106,78, disusul oleh kapasitas produksi 103,85.

Komponen yang dipersepsi paling rendah adalah rerata jumlah jam kerja, hanya 101,91.

Sementara itu, dari sisi permintaan, aspek pendapatan rumah tangga menjadi yang paling terpuruk, dari 113,48 menjadi 106,10 pada kuartal IV/2014. Adapun, inflasi juga cukup memberi tekanan pada daya beli, yakni 106,32.

Indeks Tendensi Bisnis (ITB) sendiri dihimpun dengan melakukan survei terhadap 2.910 perusahaan besar dan sedang di seluruh Indonesia, sedangkan Indeks Tendensi Konsumen (ITK) menggunakan sebanyak 12.708 responden rumah tangga.

Pada umumnya, indeks persepsi ini digunakan sebagai cermin keyakinan pengusaha yang ada di sisi penawaran dan konsumen di level permintaan terhadap prospek perekonomian.

Sebelumnya, World Bank dan IMF sama-sama memangkas proyeksi pertumbuhan Indonesia untuk 2015. Namun, Kepala BPS Suryamin tetap meyakini persepsi bisnis berada di level yang cukup memuaskan.

"Secara umum membaik, di atas 100. Hanya pertanian dan pertambangan yang tidak begitu baik," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arys Aditya
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper