Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kunjungan Wisman Ditargetkan Tembus 12 Juta

Pemerintah meningkatkan target kunjungan wisatawan mancanegara pada tahun ini dari 10 juta menjadi 12 juta.

Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah meningkatkan target kunjungan wisatawan mancanegara pada tahun ini dari 10 juta menjadi 12 juta.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan indikator pariwisata di dalam negeri dinilai cukup meyakinkan. Sepanjang Januari-November 2014, rata-rata kunjungan wisman mencapai 775.000 orang. Adapun pada Desember menembus rekor dengan jumlah wisman 915.000 orang.

Berdasarkan angka tersebut, pemerintah optimistis kunjungan wisman ke Indonesia bisa menembus 1 juta orang pada Juni 2015. "Tadi sudah sepakat tadinya target 10 juta, dinaikkan jadi 12 juta orang wisman pada 2015," kata Arief di kantor Wapres, Kamis (5/2/2015).

Dalam rapat yang dipimpin oleh Wapres Jusuf Kalla ini, Arief juga memaparkan dua strategi utama untuk menggenjot kunjungan wisman. Strategi tersebut, yakni meningkatkan promosi wisata dengan menggunakan media lokal dan internasional.

Arief mengungkapkan anggaran promosi wisata tahun ini naik empat kali lipat dari Rp300 miliar menjadi Rp1,2 triliun. Kendati demikian, anggaran tersebut dinilai masih kalah dari anggaran promosi Malaysia yang mencapai US$300 juta atau Rp3,6 triliun. "Kita sudah ketemu dengan CNN, Discovery Channel akan diiklankan di sana," lanjutnya.

Kedua, pemerintah juga akan fokus membangunan destinasi wisata yang berfokus pada wisata bahari. Destinasi bahari dipilih lantaran kontribusinya yang baru 10% dari total PDB sektor pariwisata.

Padahal 70% terumbu karang dunia ada di Indonesia. P‎embangunan destinasi wisata juga difokuskan pada 88 kawasan strategis pariwisata seluruh Indonesia. 

Lebih lanjut, Menpar memperkirakan terjadi pergeseran dominasi negara asal wisman, seiring peningkatan kunjungan wisman asal RRT pada tahun ini. Sebelumnya lima negara asal Wisman, yakni Singapura, Malaysia, Australia, China, dan Jepang.

" Pada 2015 sudah bergeser jadi Singapura, Malaysia, China, Australia, Jepang," tutur mantan Dirut PT Telkom ini.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor :

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper